Soroti Penyerapan Anggaran Siswa Miskin

BANDUNG-Ketua Forum Sekolah Swasta SMA Jawa Barat, Ade D Hendriana, minta Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar agar mendata ulang siswa miskin atau yang dikenal dengan siswa Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM).

“Kalau misalkan tidak terdata, nanti Rp 14 m yang telah dianggarkan itu tidak terserap, ‘kan itu anggarannya sudah dianggarkan di tahun ajaran sebelumnya, kalau tidak terealisasikan lagi sama seperti di tahun – tahun sebelumnya,” jelas Ade, kepada Jabar Ekspres, kemarin.

Dia menawarkan, siswa KETM yang mendaftar secara reguler atau yang langsung mendaftarkan diri ke sekolah swasta secara mandiri harus disejajarkan dengan siswa KETM yang didaftarkan oleh Disdik Jawa Barat.
“Karena asumsi Disdik itu ‘kan sebanyak 7.400 siswa sebagiannya akan mendaftarkan ke sekolah swasta, tapi tidak semuanya, ada sebagian mendaftar secara mandiri yang di luar 7.400 itu, nah yang siswa KETM yang secara mandiri inilah akan dimasukan ke dalam lapisan ke 2 (mem-backup) supaya memenuhi 7400 siswa,” paparnya.

Meski begitu, secara aktif pihaknya kata dia, juga akan mendata peserta didik katagori KETM berdasarkan by name by Address. Hal ini berdasarkan instruksi Disdik Jawa Barat yang meminta pihak swasta untuk mendata siswa KETM yang di luar 7.400 tersebut. Setelah terdata nnatinya kata dia, akan di cross check (tinjaun ulang) kembali oleh Dinas Pendidikan.

Sebagaimana diketahui, Disdik Jawa Barat telah anggarkan Rp 14 miliar untuk siswa miskin atau yang dikenal dengan Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM). Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) PPDB 2020, setiap siswa tersebut mendapatkan Rp 2.000.000 dalam satu tahun.

“Rp 14 m sudah tersedia, memang anggaran ini diperuntukan untuk siswa KETM,” ujar Sekretaris I PPDB Online Disdik Jawa Barat, Dian Peniasiani, di Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (10/8).

Berdasarkan Juknis, dikatakan Dian, setiap siswa akan memperoleh Rp 2 juta selama masa pendidikan. Sebelumnya, Disdik Jawa Barat menghimpun 7.400 siswa KETM yang mendaftar ke sekolah melalui PPDB tahun ini. Namun, tidak semua jumlah siswa tersebut, mendaftar ke sekolah negeri maupun swasta. (mg2/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan