NGAMPRAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai ancang-ancang mempersiapkan penerapan pembelajaran tatap muka bagi sekolah jenjang SMA/SMK.
Persiapan itu dimulai dari protokol kesehatan di sekolah sampai kapasitas pengajar di tengah kondisi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan KBB, Asep Dendih mengatakan Disdik KBB berpegang pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri) tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 pada masa pandemi Covid-19.
Keputusan itu menyatakan bahwa wilayah dengan zona hijau diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka termasuk di wilayah KBB.
“Pembelajaran tatap muka berdasar instruksi dari Gubernur, berlaku untuk jenjang pndidikan SMA/SMK dulu. Baru nanti SMP kemudian SD,” ungkap Asep saat dihubungi, Minggu (2/8).
Penerapan pembelajaran tatap muka secara bertahap dimulai dari jenjang pendidikan SMA itu untuk mencegah penularan Covid-19 di tingkat siswa PAUD, SD, dan SMP.
“Untuk PAUD, SD dan SMP belajar secara tatap muka memang riskan, karena tingkat kesadaran menjaga protokol kesehatan masih kurang dibandingkan siswa SMA,” katanya.
Meski demikian, pihaknya menjamin sekolah baik itu jenjang SMA dan SMP di KBB sudah siap jika diberlakukan pembelajaran tatap muka sekarang. Namun, Disdik KBB masih menunggu instruksi dari Pemerintah Provinsi Jabar terkait wilayah mana saja yang boleh dan tidak boleh menerapkan sekolah tatap muka.
“Sambil menunggu instruksi Gubernur Jabar, kita sambil menyiapkan segala perlengkapan terkait protokol kesehatan saat siswa masuk sekolah. Seperti handsanitizer, thermo gun, tempat cuci tangan dan lainnya,” ujarnya.
Selain kesiapan fasilitas penunjang protokol kesehatan di lingkungan sekolah, Asep menjelaskan Disdik juga menyiapkan sumber daya pengajar yang kompeten mengajar di tengah situasi pandemik atau yang memenuhi pemahaman terkait SKB empat menteri.
“Acuan dari pembelajaran tatap muka ini kan SKB empat menteri. Kita sudah sosialisasikan kepada para tenaga pengajar sekitar empat minggu yang lalu. Sebelum mulai, kita pastikan lagi bahwa mereka sudah bisa menafsirkan SKB empat menteri,” paparnya.