BANDUNG – Untuk mencapai tujuan politik pasti dibutuhkan pengorbanan. Namun, langkah yang diambil tentunya harus terukur dan matang.
Calon Bupati Bandung yang diusung dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dadang Supriatna bercerita tentang keputusannya yang berani melawan arus terhadap partai yang berlambang Pohon Beringin itu.
Menurutnya, terpilihnya menjadi calon bupati bukan merupakan suatu kebetulan, tapi sudah menjadi ketetapan skenario Allah SWT.
Langkah yang diambil sudah jadi resiko dalam berpolitik. Pun dikarenakan adanya dorongan dan dukungan dari masyarakat Kabupaten Bandung yang menginginkan perubahan.
’’Dorongan dari para alim ulama para kyai dan juga tim sangat berharga dan jadi modal besar untuk maju dalam Pilkada,’’ucap Dadang ketika ditemui pada acara Harlah PKB yang ke 22, di Komplek pemakman Mahmud, Senin, (27/7).
Pria yang meniti karir menjadi Kepala Desa Tegalluar ini mengatakan, dorongan terkuat untuk maju menjadi calon kepala daerah adalah ingin membuat perubahan bkearah lebih.
Meski keputusannya bertentangan dengan Partai Golkar, Kang DS-sapaan akrabnya- menilai, saat ini sebetulnya ada tiga unsur masyarakat masyarakat pro, masyarakat kontra dan masyarakat apatis.
Dengan begitu, strategi yang nanti akan diberikan adalah yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Bandung. Sehingga warga harus berpikir cerdas untuk kemajuan daerah yang selama ini sangat diimpikan.
Untuk itu, meski langkah yang dilakukan banyak dinilai kontroversial bagi Kang DS hal itu adalah bentuk pengorbanan untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
’’Saya sudah siap keluar sebagai anggota legislatif Provinsi Jawa Barat. Itu adalah suatu resiko bagi setiap anggota dewan yang mencalonkan bupati, otomatis harus berhenti,’’ujar dia.
“Artinya saya siap untuk berhenti apabila sudah diputuskan oleh KPU,” tanmbah dia lagi. (yul/yan)