Siswa Harus Jalan Lima Kilometer

NGAMPRAH – Minimnya sarana prasarana pendidikan untuk proses belajar mengajar di antaranya bangunan sekolah masih terjadi di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Warga setempat membutuhkan tambahan sekolah dasar (SD) baru untuk memudahkan akses.

Sebab, di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Subang ini, masih banyak warga yang harus sekolah ke kabupaten tetangga.

“Paling banyak yang sekolah ke wilayah Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dan harus lewat hutan perkebunan,” kata Kepala Desa Suntenjaya, Asep Wahyono, Rabu (22/7).

Asep mengaku, kasihan melihat orang tua yang harus menyekolahkan anaknya ke sekolah tetangga yang jaraknya cukup jauh. Apalagi jalan yang dilalui juga harus melewati jalan setapak di hutan perkebunan Kina Bukit Tunggul sehingga sangat rawan kalau anak pergi sendiri.

Terlebih jika di saat musim penghujan selain licin dan kotor mereka harus waspada terhadap ancaman bencana alam.

Di desanya saat ini baru ada tiga SD, yakni di wilayah Barat ada SDN Suntenjaya 1 dan 2 serta di wilayah Timur ada SDN Cibodas 3. SDN Suntenjaya 1 dan 2 mengcover siswa dari 7 RW sementara SDN Cibodas 3 jadi rujukan siswa dari 10 RW. Namun, persoalannya SDN Cibodas 3 kondisinya sudah over kapasitas bahkan siswa belajar dengan kondisi bergiliran.

Itulah yang membuat beberapa warga menyekolahkan ke SD di kabupaten tetangga walaupun jaraknya cukup jauh. Guna mengatasi persoalan tersebut, pihaknya sebenarnya sudah mengajukan usulan untuk pemekaran SDN Cibodas 3 ke pihak Dinas Pendidikan KBB. Lahan seluas 137 tumbak sudah siap, bahkan kalau misalnya kekurangan guru, dirinya siap untuk diberdayakan jadi tenaga pengajar asalkan anak-anak sekolahnya tidak jauh.

SDN Cikapundung 1 di Desa Cipanjalu, Cilengkrang, Bandung yang berbatasan dengan Desa Suntenjaya. (mg6/drx)

Tinggalkan Balasan