Dinkes Pastikan Target Swab Test Terganggu

Dinkes Pastikan Target Swab Test Terganggu
CEGAH PENULARAN: Seorang warga Kelurahan Citeureup ikut swab test. Pelaksanaan swab test terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Cimahi sebagai upaya pemutusan matarantai penyebaran virus korona. (Foto: Nur Aziz/Jabar Ekspres)
0 Komentar

CIMAHI – Kekosongan Barang Habis Pakai (BHP) mengganggu target uji swab atau tes usap di Kota Cimahi. Swab dilakukan untuk mengetahui paparan Corona Virus Disease (Covid-19), sehingga bisa dilakukan penanganan dan pencegahan.

Seperti diketahui, Dinkes Kota Cimahi tengah berupaya untuk mengikuti target dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dimana setiap pekannya 1.000 per satu juta penduduk dilakukan swab test.

”BHP-nya kosong memang jadi kita nunggu pengadaan. Mudah-mudahan minggu ini sudah ada,” ungkap Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, saat ditemui, Chanifah Listyarini, Kamis (16/7).

Baca Juga:Revitalisasi IPAL Tiga Tahun Molor! Padahal Penting Masalah Limbah di DayeuhkolotBakal Sanksi PKL Tak Bermasker

Jumlah penduduk di Kota Cimahi sendiri mencapai sekitar 553.755 orang. Artinya, setiap pekannya sebanyak 600 orang yang ditargetkan melakukan swab test untuk mengetahui paparan virus korona, sehingga bisa dilakukan pencegahan.

Awalnya, klaim Rini, sapaan Chanifah, target tersebut sudah berjalan dan selalu tercapai dimana setiap harinya ada sekitar 100 lebih warga yang dilakukan swab test. Namun beberapa hari terakhir ini terhambat karena BHP-nya kosong.

”Sebetulnya pas awal 100 lebih tercapai, sudah jalan. Tapi sekarang BHP-nya kosong,” sebut Rini.

Dia menjelaskan, BHP merupakan salah satu bahan yang harus selalu ada dalam swab tes. Jika alat tersebut tidak ada, maka pihaknya tidak bisa melakukan tes usap.

”Kalau gak lengkap kita gak bisa melaksanakan,” ucapnya.

Dikatakan Rini, jika BHP sudah tersedia dalam waktu dekat ini, maka pihaknya akan mencoba memenuhi target 600 sampel uji swab setiap pekannya. Sasaran utamanya tentu saja Orang Dalam Pemantauan (PDP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau sekaraang disebut suspect.

Kemudian sampelnya nanti akan langsung dibawa ke Laboratorium Poltekkes di Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

”Fokus sasaran semua ODP, PDP. Kalau sekarang suspect, semua kita tracing ambil swab,” katanya.

Baca Juga:Mahasiswa Getol Tolak RUU Cipta KerjaCawabup Palsukan KTA?

Secara keseluruhan, lanjut Rini, kasus Covid-19 di Kota Cimahi bisa dibilang mulai terkendali. Berdasarkan data terkini, jumlah kasus terkonfirmasi positif masih bertahan pada angka 110 orang.

”Kalau kita bilang relatif terkendali kalo dari hasil sementara. Tenaga kesehatan alhamdulillah tidak ada yang positif, di pasar juga cukup bagus. Jadi cukup bagus pengendaliannya,” beber Rini.

0 Komentar