NGAMPRAH – PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mengklaim progres pembebasan lahan untuk proyek pembangunan trase Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah rampung.
Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai dicetuskan pada tahun 2015. Kemudian, sekitar bulan April 2016 PT KCIC mulai melakukan proses pembebasan lahan untuk trase.
”Pertengahan Mei 2020, progres pembebasan lahan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah tuntas, seiring dengan hal tersebut proses relokasi fasos fasum terus dikejar sehingga pekerjaan konstruksi tetap berprogres,” ungkap Chandra, Rabu (15/7)
Menurutnya, butuh waktu empat tahun untuk merampungkan proses pembebasan lahan dengan segala polemik di dalamnya. Bukan hanya permukiman warga sejumlah gedung sekolah pun harus mengalah demi mega proyek itu.
”Di area wilayah Bandung Raya, proses fasum telah dilakukan. Diantaranya relokasi SDN Tirtayasa di mana gedung baru telah diserahterimakan pada Senin (6/7) dan SMPN 1 Ngamprah yang saat ini sudah selesai dibangun,” jelasnya.
Chandra menjelaskan panjang trase yang akan dibangun yakni 142,3 kilometer yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung. Dengan jalur sepanjang itu, direncanakan empat stasiun pemberhentian atau transit oriented development (TOD). Empat pemberhentian itu terletak di Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar.
”Yang dibebaskan lebih dari 8.000 bidang dengan luas sekitar 6,3 juta hektare untuk proyek sepanjang itu,” tuturnya.
Di sisi lain, di samping rampungnya proses pembebasan lahan, pengerjaan proyek pun terus dikebut. Chandra menjelaskan, saat ini pengerjaan proyek KCJB sudah mencapai 53 persen dengan pencapaian dua konstruksi tunnel atau terowongan di wilayah Purwakarta.
”Progres konstruksi hingga awal Juli 2020 telah mencapai 53 persen. Sejumlah pencapaian juga berhasil diraih oleh Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung lewat dua konstruksi tunnel di Purwakarta yang berhasil ditembus dan kini sedang dalam tahap pengecoran akhir lapisan dinding,” katanya.
” Dua tunnel tersebut adalah Tunnel 5 sepanjang 422 meter yang ditembus pada pertengahan Maret 2020 lalu dan Tunnel 3 sepanjang 735 meter pada akhir April 2020,” tambahnya.
Dengan rampungnya dua tunnel itu, tercatat sudah ada tiga dari 13 tunnel proyek KCJB rampung dikerjakan. Disisi lain konstruksi pier struktur elevated juga terus dibangun dan sudah banyak berdiri sepanjang jalur tol mulai Jakarta hingga Bandung. Pada beberapa titik di atas pier tersebut sudah siap untuk dipasang box girder.