CIMAHI – Distribusi lanjutan bantuan dari pemerintah sangat dinantikan Yatno,40, warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Sebab, dia tak memiliki penghasilan usai dirumahkan dari tempatnya bekerja.
Dengan kondisi tersebut, otomatis perekonomian keluarganya menjadi terdampak. Perusahaan tempatnya bekerja belum stabil ekononominya, sehingga terpaksa merumahkan pekerjanya.
Dia mengatakan, ia dan keluarganya sendiri mendapatkan bantuan sembako dari Pemerintah Kota Cimahi, yakni 20 kilogram beras dan satu dus mie instan.
[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”4,3″ ihc_mb_template=”1″ ]
”Untuk bulan ini belum dapat lagi. Mudah-mudahan dapat lagi dan segera dikirim sama pemerintah,” tutur Yatno, Jumat (26/6).
Dikatakannya, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya dan keluarga. Terlebih bukan hanya dirinya yang dirumahkan, tapi juga sang istri juga mengalami hal serupa.
Sebetulnya, sebulan ke belakang Yatno dipanggi kembali untuk bekerja. Namun, baru-baru ini dirinya kembali dirumahkan akibat kondisi ekonomi perusahannya bekerja belum stabil usai terdampak virus korona.
”Iya kemarin dirumahkan lagi. Kalau istri pas lagi rame Covid juga sudah dirumahkan, belum dapat panggilan lagi,” terangnya.
Untuk menyambung hidup, sementara ini dirinya dan istri serta dua orang anaknya hanya mengandalkan tabungan tersisa dan mengharapkan bantuan segera datang. Ke depan, rencananya Yatno akan membuka usaha kecil-kecilan.
”Tapi belum tau mau usaha apa, masih bingung. Kan butuh modal juga kalau usaha itu,” ujarnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi, Fitriani Manan mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan bantuan yang disebut Jaring Pengaman Sosial (JPS) itu akan disalurkan kepada penerimanya.
Sebab untuk saat ini, pihaknya masih berkutat dengan proses pengadministrasian dan pengadaan komponen bantuan.
”InsyaAlloh diusahakan bulan ini. Sekarang lagi proses pengadministrasian dan pengadaan,” jelas Fitriani.
Untuk komponen bantuannya, terang dia, masih sama seperti yang sebelumnya. Yakni beras 20 kilogram dan mie instan satu dus senilai paket Rp 350.
”Komponen masih sama, mie instan dan beras,” ucapnya.