BOGOR – Sebanyak 67 orang wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata di kawasan Cianjur dan Puncak Bogor ditemukan reaktif virus korona. Jumlah tersebut hasil dari pemeriksaan sejak Sabtu (20/6) terhadap 1.106 orang dan 32 orang dinyatakan reaktif. Pemeriksaan tersebut dilakukan di lima titik pertama di kawasan Sagar Alam, Cianjur, dan Keempatnya di kawasan Puncak Bogor
Dilanjutkan pada Minggu (21/6) sebanyak 35 orang dari 434 orang yang diperiksa dinyatakn reaktif, khususnya di lokasi di Taman Wisata Matahari, Kawasan Puncak Bogor.
Koordinator Sub Divisi Pengendalian Massa dan Penegakan Aturan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, dua hari ini telah dilakukan rapid test terhadap pengunjung wisata dan pengendara yang melewati kawasan Bogor dan Cianjur.
[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]
“Kita berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing untuk mengetahui dari mana mereka bekerja, kita fokus pada pengendara dan pengunjung wisata,” kata Dedi kepada wartawan, saat memantau pelaksanaan rapid test, Minggu (21/6).
Selanjutnya, jumlah total di hari pertama dan kedua sebanyak 67 orang, tentu dari 67 orang masih menunggu hasil swab test dan PCR yang menentukan raktif ini apakah positif Covid-19 atau tidak. Dengan berkoordinasi antara Pemerintah Daerah Bogor dan Cianjur, dan Provinsi Jawa Barat.
“Hasil reaktif ini nanti tentu harus nunggu hasil swab tets, terus ketika sudah diketahui hasil apakah positif Covid-19 atau tidak, selanjut kita lakukan tracing dari mana ia berasal, setelah itu kita anjurkan isolasi dan sebagainya,” terangnya.
Dedi menyebut, rapid test dilakukan untuk mengambil sample masyarakat yang masuk ke wilayah Cianjur dari Jakarta. “Kita antisipasi pergerakan yang akan masuk ke wilayah Bogor-Cianjur, karena Bogor-Cianjur inikan merupakan lintasan dan tujuan, terutama untuk wisata-wisata,” ucap Dedi yang juga menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.
Dedi juga menjelaskan, dalam rapid test kali ini Gugus Tugas CoVID-19 Jawa Barat menyiapkan 2.000 tes kit COVID-19.
Sedangkan antisipasi bila terditeksi ada warga yang diindikasikan terpapar COVID-19, menurut Dedi, langkah yang akan diambil tetap mengacu kepada protokol kesehatan. “Ya kita rapid dulu, setelah itu baru swab test. Penanganannya sesuai dengan protokol kesehatan,” jelasnya.