JAKARTA – Sebelum tampil di Thomas dan Uber Cup 2020 di Aarhus, Denmark, 3–11 Oktober nanti, idealnya para pemain harus mengikuti sejumlah turnamen sebagai pemanasan. Beberapa turnamen telah memberikan sinyal akan digelar.
Agenda-agenda sebelum Piala Thomas dan Uber Cup antara lain adalah Taiwan Open Super 300 (1–6 September), Korea Open Super 500 (8–13 September), China Open Super 1000 (15–20 September), dan Japan Open Super 750 (22–27 September).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyebutkan, pihaknya belum bisa memutuskan turnamen mana saja yang akan diikuti. ”Karena ada beberapa turnamen yang ditunda lagi. Kalau tidak salah yang ditunda di India dan Taiwan. Sementara yang di Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok sementara sesuai jadwal,” tutur Susy kepada Jawa Pos.
Tim Thomas diharapkan bisa membawa gelar tahun ini. Sedangkan tim Uber tak diberi target spesifik. Walau begitu, tugas tim pelatih putri lebih berat. Indonesia masih kesulitan untuk bersaing di turnamen beregu putri. Nomor ganda diharapkan bisa menopang.
Di nomor ganda, Indonesia memiliki Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan pasangan muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Ada juga Ni Ketut Mahadewi Istarani. Namun, Ketut masih mengalami masalah pada lututnya.
Pelatih fisik ganda putri Ari Subarkah menuturkan bahwa Ketut harus menjalani beberapa pengecekan untuk mengetahui seberapa jauh kondisinya untuk menghadapi beberapa pertandingan. Jika lulus, bisa diterjunkan.
”Itu pun harus memilih pertandingan. Tidak semua, karena kalau kelelahan dikhawatirkan malah kembali kambuh,” ujarnya.
Sosok Greysia Polii sebagai pemain paling senior diharapkan mampu memotivasi rekan-rekannya. Uber Cup tahun ini juga bisa menjadi yang terakhir bagi Greysia. ”Saya perlu meningkatkan kekuatan saya. Ada banyak hal dan banyak waktu untuk melakukan itu,” pungkasnya. (jpc/rus)