“Kita sudah ‘tracing’ dan mereka langsung isolasi diri. Ada yang di BPSDM (Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia), ada yang di RSKIA (Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak), yang ringan banget dia oke dan siap di rumah,” ujarnya.
Menurut Rita, pegawai puskesmas yang terpapar Covid-19 ini bermacam-macam mulai dari tenaga medis sampai petugas keamanan. Pihaknya kini tengah melacak terhadap seluruh pegawai yang bekerja di puskesmas.
Rita yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung ini belum bisa memastikan kemungkinan paparan virus corona sepenuhnya terjadi di puskesmas. Lantaran terdapat kemungkinan bahwa penyebaran terjadi di lokasi lain di luar lingkungan bekerja.
“Banyak macem-macem jadi hasil tracing di puskesmas itu. Tidak semua dokter atau perawat kena. Ada juga yang security juga mungkin bisa saja yang di lingkungannya. Tapi itu kita pilah. Ada yang penduduk di luar Kota Bandung. Macam-macam. Ada yang terpapar pengunjung atau mungkin terpapar di lingkungan rumahnya,” terang Rita.
Dengan adanya temuan kasus positif ini Rita juga tengah memroses pemeriksaan terhadap 2.600-an pegawai di 80 puskesmas se-Kota Bandung. Hal ini guna memastikan tidak ada lagi pegawai puskesmas yang terpapar virus corona. Sehingga layanan kesehatan tak ikut terhambat.
“Pemeriksaan sedang berjalan. Sekarang dengan adanya lab BSL-2 kemampuan kita sehari 200 (sample, red). Dengan kondisi sekarang hasilnya selesai 3-7 hari,” ungkapnya.
Pembukaan layanan di puskesmas ini tetap dijalankan guna melacak dan rapid test kepada masyarakat. Terlebih, sebelumnya ada temuan empat kasus positif Covid-19 di tiga pasar tradisional. (mg7/tur)