BANDUNG – Dari hasil monitoring, Pemerintah Kota Bandung menilai, sedikitnya 24 Mall di Kota Bandung siap beroperasi. Sedangkan yang belum memenuhi standar protokol kesehatan hanya satu.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, mall dan pusat perbelanjaan itu telah menerapkan protokol kesehatan maksimum mulai dari pintu masuk, eskalator, lift, area penyewa (tenant), hingga ruang ibadah.
Selain itu, setiap mal pun diwajibkan memiliki ruang isolasi. Tiap-tiap penyewa dan pengelola mall wajib mengikuti aturan ini jika ingin tempat usahanya beroperasi di masa pandemi.
“Jika tenant tidak mematuhi protokol kesehatan, maka tenant tersebut akan ditutup,’’tegas Oded ketika ditemui di Balai Kota, Senin (8/6).
Kendati begitu, Oded belum menyebutkan tanggal pasti kapan pusat perbelanjaan bisa beroperasi. Pihaknya ingin melihat hasil evaluasi PSBB Proporsional yang diberlakukan hingga tanggal 12 Juni 2020 mendatang. Jika kurva Covid-19 Kota Bandung membaik, pembukaan mall bisa jadi dilakukan.
“Kami akan tegas, karena berdasarkan arahan dari epidemiolog, sesungguhnya kita ini belum bisa melakukan relaksasi karena angka reproduksi Covid-19 belum memuaskan. Kita baru bisa relaksasi jika angka reproduksi di bawah angka 1 selama 14 hari,” ungkap Oded.
Dia mengungkapkan, per tanggal 4 Juni 2020 angka reproduksi di Kota Bandung sudah mencapai angka 0,56. Namun seiring ditemukannya kasus positif di kelompok pedagang pasar dan tenaga kesehatan, angka reproduksi kemungkinan naik meskipun masih di bawah nilai satu. Ia pun belum bisa membuat kesimpulan karena kurva masih fluktuatif.
“Kita lihat setelah evaluasi PSBB Proporsional tanggal 12 Juni nanti,” ujar Oded. (yan)