CIMAHI – Pasar Antri Kota Cimahi mulai menggeliat kembali usai ditutup selama 14 hari akibat adanya dua pedagang asal Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang terpapar Corona Virus Disease (Covid-19).
Dibukanya kembali operasional pasar yang terletak di Jalan Sriwijaya itu ditandai dengan pelepasan segel oleh Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna pada Minggu (7/5/2020). Usai dibuka, ia langsung memantuai kondisi pasar.
Berdasarkan pantauan di Pasar Antri Cimahi, sejumlah kios yang menjual berbagai kebutuhan pokok seperti beras, sayuran, daging, dan bumbu mulai kembali beroperasi. Namun pengunjung yang datang belum ramai seperti sediakala.
Dalam kesempatan tersebut, Ajay meminta kepada para pedagang dan pengelola untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus korona di lingkungan pasar.
“Roda ekonomi harus berjalan, tapi protokol kesehatan juga wajib dilaksanakan jangan sekadar jargon saja,” ungkap Ajay saat ditemui di sela kegiatan Minggu (7/6).
Sebelumnya, dirinya juga sudah meminta agar pengelola melebarkan jarak lorong antara kios yang berhadapan agar memberikan ruang lebih bagi pengunjung sehingga tidak berdesakan. Selain itu pedagang wajib memakai face shield serta pengunjung diharuskan mengenakan masker.
“Pedagang juga wajib pakai face shield atau minimal masker, termasuk pengunjung. Kalau tidak pakai masker, saya minta pengelola agar disuruh pulang lagi,” tegasnya.
Namun dibalik dibukanya operasional Pasar Antri, sehari sebelumnya ada kejadian tak mengenakan dimana ada 16 pedagang yang reaktif virus korona berdasarkan hasil rapid test. Mereka sudah dilakukan swab test untuk memastikan paparan virus tersebut.
Sebab 16 pedagang tersebt reaktif, otomatis mereka harus melakukan isolasi mandidir untuk sementara waktu. Artinya, mereka tidak diperkenankan berjualan hingga hasil swab tesnya keluar.
“Mereka jiga tidak boleh berjualan dulu. Untuk yang berjualan hari ini ditandai dengan gelang karena mereka sudah rapid test dan swab test,” bebernya.
Ajay berharap tidak ada lagi penambahan pasien positif dan menambah panjang daftar Klaster Pasar Antri Cimahi. Jika hal tersebut terjadi, ada opsi pasar tersebut kembali ditutup.
“Intinya harapan kita tidak ada lagi yang positif, kalau ada ya terpaksa mungkin ditutup lagi. Harus disiplin semuanya, karena pasar kan area publik siapapun bisa masuk, jadi kesehatan ini tanggung jawab masing-masing,” imbuhnya.