BANDUNG-Pihak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Bandung sudah melakukan pembahasan mengenai dua skenario yang dicanangkan Dinas Pnedidikan (Disdik) Kota Bandung dalam menghadapi New Normal.
“Barusan kita rapat KBM, KBM bisa dilaksanakan dengan beberapa alternatif, tapi alternatif ini kita canangkan tetap menunggu keputusan Kemendikbud, alternatif ini semua disiapkan oleh sekolah,” ujar Kepada SMKN 5 Kota Bandung, Rini Ambrawati, kepada Jabar Ekspres, Kamis (28/5).
Pihaknya kata Rini, cukup optimis menyambut kebijakan New Normal walaupun pengaturannya sangat ketat semacam pendataan asal tinggal siswa, setiap hari harus menyatakan jurnal.
“Pendataan itu supaya pada saat anak-anak ada PDP dan ODP bisa kita temukan, dan bisa dipantau,” ucapnya.
Diketahui, saat ini siswa sekolah sudah memasuki Ujian Sekolah (US) bagi kelas XI, dan XII dilaksanakan dari 3-13 Juni depan. Pelaksanaannya tetap menggunakan online dari rumah atau daring. Kemudian pengumuman kenaikan kelas pada 19 Juni 2020 mendatang.
Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) 24 Negeri Bandung, Drs Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan Kemendikbud mengenai era baru di masa pandemi itu.
“Masih menunggu penetapan sikap dan petunjuk teknis bagi sekolahnya, saat ini yang ditetapkan mulai 1 Juni 2020, pegawai mulai kerja lagi di tempat masing-masing. Adapun berkumpul untuk banyak orang dengan standard protokol Covid-19, belum dilakukan menunggu kejelasan instruksi Pemprov dan Disdik Jabar,”sampainya.
Dalam waktu dekat, pihaknya kata dia belum menerapkan pertemuan tatap muka sehingga tetap dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau bejalar dari rumah.
“Untuk melayani bentuk PAT (penilaian akhir tahun) dan kenaikan kelas (raport siswa), jika sudah memungkinkan untuk pertemuan dengan banyak orang (siswa dan orang tuanya) dilakukan penjadwalan terbagi karena tuntutan standard protocol Covid-19, dengan distansing (jaga jarak) yg biasanya per kelas 36, nampaknya diperjauh menjadi 18 maks 20 perkelas,” pungkas Iwan. (mg2/tur)