BANDUNG – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, telah mengajukan anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19 ini sebesar Rp5 miliar. Dalam tahap pertama ini telah menerima sebanyak Rp2,5 milar.
”Tentang rencana kebutuhan anggaran ini Rp 5 miliar. Sampai saat ini, tahap pertama diberikan untuk setengahnya Rp2,5 miliar,” ujar Sekretaris Diskar PB Kota Bandung, Rachmat Hidayat pada kegiatan Press Conference di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (13/5).
Selain itu, Diskar PB telah menggunakan anggaran untuk makanan dan minuman (mamin) sebesar Rp 700 juta. Hal itu karena adanya penambahan dan berkembangnya cek poin saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
”Jadi totalnya tahap pertama Rp2,5 miliar tambah Rp700 juta menjadi Rp3,2 miliar. Kami terbuka dalam penyelenggaraan Covid-19. Ini masuk dalam kategori anggaran yang sifatnya darurat,” jelasnya.
Dia mengungkapkan, anggaran tersebar digunakan untuk honor petugas Gugus Tugas non Pegawai Negeri Sipil (PNS), belanja mamin dan kegiatan di cek poin serta belanja peralatan kantor.
”Belanja mamin dalam kegiatan di cek poin. Selain itu, belanja alat kantor termasuk juga perlengkapan kerja tugas percepatan di cek poin,” ungkapnya.
Sementra terkait penanggulangan kebakaran, Rahmat menyebitkan, dalam kurun waktu hampir lima bulan atau sejak Januari sampai Mei 2020 telah terjadi kebakaran sebanyak 63 kejadian. Sedangkan selama Ramadan 1.441H ini terjadi sebanyak tujuh kasus kebakaran
”Januari terjadi 17 kasus, Februari sembilan kasus, Maret 20 kasus, dan April 13 kasus. Sedangkan Mei empat kejadian. Total 63 kejadian,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (13/5).
Sementara itu, lanjutnya, selama Ramadan ini telah terjadi tujuh kejadian kebakaran yang didominasi di Kecamatan Babakan Ciparay yang disinyalir karena kawasan padat penduduk.
”Kebakaran itu prinsipnya kelalaian manusia. Mulai dari permasalahan gas seperti bocor dan tabung regulator. Juga kabel yang kurang bagus atau tidak standar. Ada juga karena arus pendek karena kabel tak standar,” jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk wilayah yang tidak terjadi kebakaran sebanyak tujuh wilayah di antaranya, Kecamatan Sukajadi, Cibeunying Kaler, Antapani, Cibiru, Bandung Kidul, Penyileukan dan Kecamatan Gedebage.