DPRD Jabar Usulkan Evaluasi Skema Bansos, Bantuan Tunai Lebih Efektif

BANDUNG – Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar), Abdul Hadi Wijaya mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk memberikan Bantuan Sosial (Bansos) berupa uang tunai saja.

“Kami mengusulkan juga tolong dikaji untuk pemberian bansos lewat bantuan tunai saja gitu yah, karena dengan uang tunai ada tiga hal yang minimal bakal ada,” kata Abdul Hadi saat dihubungi, Selasa (12/5).

Legislator yang akrab disapa Gus Ahad itu menjelaskan, bahwa dengan memberikan bantuan sosial dengan uang tunai lebih memudahkan masyarakat dan juga lebih simpel, sehingga tidak akan ribet serta tidak akan membusuk.

“Pertama kemudahan, keamanan dan simpel, tidak ribet tidak busuk dan nyampai ke orang penerimanya, sehingga lebih mudah, karena sarana teknologi banyak manualpun banyak, baik Pos, BRI dan sebagainya,” jelasnya.

Kedua, kata dia, dengan penyaluran melalui bantuan tunai, omongan-omongan negatif tentang nilai barang gimana yang selama ini beredar di kalangan masyarakat akan bisa diselelaikan.

“Kalau bantuan melalui barang, kan barangnya pun naik turun. Misalnya, berasnya akan turun, apakah akan dilebihkan kiloannya atau sebagainya ini akan teredam otomatis omongan-omongan negatif yang selama ini beredar, karena masyarat pegang uangnya langsung,” kata Gus Ahad.

Ketiga, dengan dipegangnya uang tunai langsung ini maka akan pemberdayaan ekonomi di kampung-kampung, sehingga itu bisa langsung dilakukan hari ini.

“Kalau 9 juta KK masing-masing dengan uang Rp 500 ribu kemudian berbelanja, mereka dianjurkan berbelanja di warung-warung tetangga terdekatnya, sehingga perekonomian masyarakat bisa stabil. Jadi kalau menurun bisa teratasi dengan bantuan yang sedang akan disalurkan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Jawa Barat,  Fraksi Partai Golkar Edi Rusyandi, mengakui bantuan tunai sangat lebih efektif diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19.

Menurutnya, dari beberapa kasus bantuan non tunai banyak memiliki kelemahan dan memerlukan proses dan prosedur lama. Sehingga, di beberapa tempat banyak terjadi kesalahan akibat kurang koordinasi.

Alih-alih bantuan yang tersedia dapat meringankan beban warga terdampak Covid-19, justru menurut Edi bantuan tersebut malah tidak bermanfaat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan