JAKARTA – Seandainya musim kompetisi BWF Tour tidak dihentikan, pasangan ganda putra belia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin pasti sedang sibuk berat. Sebab, Mereka harus terjun di banyak turnamen demi mengatrol peringkat.
Sejak lulus dari level junior, mereka masih tertahan di peringkat 70 dunia. ”Rencananya sebelum pandemi mau main di India Open. Itu level Super 500. Levelnya tinggi, tapi banyak top player yang absen. Jadi, nama kami masuk. Kemudian, turnamennya ditunda dan belum ada informasi lagi,” kata Leo dikutif dari man resmi, Selasa (12/5).
Menurut Leo/Daniel sudah mencatat debut di level senior dalam Thailand Masters 2020 pada Januari silam. Masuk melalui babak kualifikasi, mereka terhenti pada babak 16 besar. Kemudian, dalam Barcelona Spain Masters 2020, mereka langsung bertemu pasangan elite Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Baca Juga:ePaper Jabar Ekspres Edisi 13 Mei 2020Tokocrypto, Pedagang Aset Kripto Pertama yang Teregulasi di Indonesia
Kini mereka harus bersabar untuk bisa terjun di turnamen. Untungnya, Leo/Daniel punya banyak senior top. Di atas mereka masih ada Fajar Alfian/M. Rian Adrianto. Juga, dua pasangan terbaik dunia, M. Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Kesempatan yang bagus karena mereka berlatih bersama setiap hari.
”Selama nggak tanding saya masih latihan bareng sama mereka. Jadi, feel bermainnya nggak hilang. Walaupun sekarang latihannya belum bisa normal, saya coba banyak belajar dari para senior,” jelas pemilik tiga emas kejuaraan dunia tersebut.
Pelatih kepala ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi mengatakan, perjalanan Leo/Daniel masih jauh. Mereka membutuhkan waktu untuk bisa mengembangkan kemampuan secara maksimal. Selain itu, mereka perlu terjun di banyak pertandingan untuk mengukur kemampuan sampai sejauh mana.
”Skill, power, semua harus komplet. Saat junior mereka bisa membuktikan dengan menjadi juara junia. Nah, ketika senior ini mereka harus membuktikan lagi,” kata Herry.
Menjadi juara dunia 2019, Herry tidak menampik punya tiga senior di jajaran 10 besar dunia. Leo/Daniel punya banyak keuntungan. Saat latihan mereka bisa membiasakan diri menerima bola dan permaianan. Namun, situasinya berbeda saat turnamen.
”Hal pertama yang harus mereka lewati adalah bertemu pemain-pemain peringkat 10 dunia dalam turnamen resmi. Terutama pemain di luar Indonesia,” jelas Herry.
