LEMBANG – Banjir setinggi 1 meter menggenangi ratusan rumah warga di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (3/5), saat waktu berbuka puasa.
Banjir tersebut akibat tanggul sepanjang 25 meter di saluran air hulu Sungai Cikapundung yang berada di dekat permukiman warga jebol setelah hujan deras mengguyur wilayah Lembang sejak Minggu sore.
Kepala Desa Lembang, Yono Maryono mengatakan, tanggul yang jebol baru diperbaiki tiga tahun lalu. Mencegah banjir susulan, pihaknya akan menempatkan karung-karung berisi pasir sebagai dinding penahan sementara.
“Penanganan awal, kami dibantu warga segera memasang karung berisi pasir, karena mengingat kondisi cuaca sekarang ini sering turun hujan lebat,” kata Yono di lokasi, Senin (4/5).
Tidak ada warga yang mengungsi dalam peristiwa itu, namun banjir yang menggenangi sekitar 300 rumah itu baru surut pada Senin dini hari. Pasca surut, warga dibantu serta anggota TNI dan Polri bergotong royong memperbaiki tanggul yang jebol.
“Ketinggian air tadi malam bervariasi, ada yang selutut, bahkan setinggi perut orang dewasa. Kalau korban jiwa ataupun warga yang mengungsi tidak ada,” bebernya.
Peang (47), warga setempat mengatakan, air meluap dengan cepat kemudian merendam halaman hingga masuk ke dalam rumah ketika warga sedang menyantap hidangan buka puasa.
“Warga hanya pasrah menunggu air surut. Tadi malam, setelah hujan reda dan banjir sedikit surut, kami mulai bersih-bersih di dalam rumah,” ujarnya.
Diakuinya, permukiman di wilayahnya jadi langganan banjir. Hal itu disebabkan saluran air tak mampu menahan debit air saat hujan deras di sekitar Lembang. Pasalnya, air dari wilayah yang lebih tinggi mengalir ke saluran air tersebut.
“Setiap kali hujan, airnya itu selalu menggenangi kampung kami. Banjir besar baru kejadian lagi tadi malam, yang lebih parah terjadi pada tiga tahun lalu,” tandasnya. (mg6/yan)