BOJONGSOANG – Setelah melakukan Rapid Test, enam karyawan di salah satu kawasan industri di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung dikabarkan terpapar Coronavirus Disease (Covid-19).
Sebelumnya 154 karyawan mengikuti rapid test dan enam orang dinyatakan terdeteksi terpapar Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Anggota DPRD Provinsi Jabar Dadang Supriatna mengungkapkan, pihaknya telah mengingatkan masyarakat untuk mematuhi atau mentaati imbauan pemerintah terkait wabah Covid-19.
“Kami telah mengingatkan masyarakat agar patuh terhadap imbauan pemerintah, sehingga langkah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sangat tepat dan bisa dilaksanakan semua pihak,” ungkap Dadang saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Senin (27/4).
Dadang pun mengaku telah mengetahui adanya enam orang karyawan di salah satu perusahaan yang terpapar Covid-19. Menurutnya, sebelumnya enam orang tersebut dengan status OTG dari sekian banyak para karyawan yang melakukan pemeriksaan rapid test.
“Mereka dikatakan status OTG karena imunitasnya sangat kuat, sehingga tidak ada gejala panas ataupun batuk,” kata Dadang.
Dadang juga menegaskan, ancaman penyebaran virus corona tersebut tidak bisa dianggap remeh dan masyarakat harus tetap waspada dan mengikuti imbauan pemerintah.
“Saya pribadi sangat setuju dengan dilaksanakannya PSBB itu. Saya sendiri sudah satu minggu melaksanakan tugas di rumah dan tidak keluar rumah,” tegasnya.
Selain itu, kata Dadang, sudah ada sebanyak 567 kepala keluarga (KK) yang menolak dan mengembalikan sembako kepada pemerintah. Sebab, masyarkat menolak bantuan dengan alasan salah kirim. Yang seharusnya tidak diberikan bantuan, malah diberikan bantuan sembako.
Terkait hal itu, ia berharap kepada Dinas Sosial harus tetap melaksanakan tugas walaupun ada tantangan di lapangan. Selain itu untuk tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita juga mengimbau kepada pemerintah daerah tidak menganak emaskan dan menganaktirikan masyarakat. Harus tetap diberikan bantuan berupa sembako dampak dari wabah pandemi Covid-19 ini,” jelasnya. (yul/yan)