”Waktu yang ada adalah bulan Oktober 2021 disitu kita usulkan untuk pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI dan akhirnya disetujui Presiden dan beliau memutuskan Bulan Oktober karena bulan November kita sudah ada SEA Games kembali, Asean Youth Games, MotoGP Mandalika dan Asean Para Games 2021,” tambahnya.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman menyambut baik keputusan Presiden untuk penundaan tersebut. “Saya rasa keputusan Bapak Presiden adalah keputusan terbaik dan KONI akan segera melakukan penyesuaian-penyesuaian yang terkait dengan tahapan-tahapan penyelenggaraan PON XX itu sendiri. ”Mencermati penundaan PON XX tersebut, KONI Pusat meminta agar seluruh KONI Provinsi dan Induk Cabang Olahraga segera melakukan penyesuaian setelah diputuskan pengunduran pelaksanaan PON XX,” tandasnya.
Ya, PON XX Papua sejatinya digelar pada 20 Oktober -2 November mendatang. Namun, pandemi virus korona yang semakin luas (sampai tadi malam sudah menginfeksi hampir 7.775 orang dan merenggut 647 jiwa di Indonesia) membuat banyak pihak mendesak penundaan. Di sisi lain, opsi penundaan itu tak lepas dari desakan beberapa pihak termasuk Komisi X DPR RI yang meminta agar pelaksanaan multievent empat tahunan terakbar se-Tanah Air itu ditunda terlebih dahulu dalam rapat bersama Rabu (15/4) silam.
Kendati demikian, DPR meminta anggaran untuk penyelesaian arena dan kesiapan fasilitas lainnya tetap diprioritaskan agar bisa selesai meski PON ditunda. “Kemudian adanya anggaran perawatan venue dipertimbangkan. Jangan sampai ditunda, tapi venue rusak,” jelas anggota Komisi X DPR RI, Rano Karno.
Di tempat terpisah, Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal yang mewakili Pemerintah Daerah Papua menyambut baik terhadap keputusan Presiden untuk menunda PON sehingga penyelenggaraan menjadi lebih baik lagi. mengaku sepakat bahwa kendati PON ditunda. Pemerintah daerah menyampaikan terima kasih banyak ke Presiden yang merespons cepat kondisi saat ini,” tandasnya. (dbs/fin/rus)