BANDUNG – Masjid Raya Bandung (MRB) bagian dari masjid terpopuler dikunjungi oleh warga setiap bulan Ramadan. Ribuan warga dari kalangan usia baik tua dan muda berduyun-duyun menghabiskan waktu senjanya atau ngabuburit di taman Alun- Alun Asia Afrika menunggu waktu berbuka puasa.
Biasanya setiap jelang berbuka puasa jamaah disuguhkan kajian keislaman, namun berbeda dengan Ramadan Tahun 1441 H/2020.
Ketua DKM MRB Muhtar Gandaatmaja mengatakan, kajian dakwah RMB pada tahun ini lebih memanfaatkan media sosial dan pengelola masjid sendiri sudah menyebarkan jadwal dakwah tersebut ke setiap pendakwah atau pengisi ceramah.
“Kita sudah sepakat memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan kajian dakwah selama Ramadan ini, kemaren mau pakai aplikasi zoom tetap tidak memungkinkan karena kita yakin belum efektif karena pengelola masjid masih terlalu banyak belum paham,” ujar Muhtar kepada Jabar Ekspres, Jum’at (24/4).
Muhtar menjelaskan, secara teknis para pengisi ceramah atau pendakwah ini cukup menyampaikan materinya melalui video atau broadcast (teks) dan akan disebar ke seluruh jamaah Masjid Raya Bandung (MRB).
“Tim DKM RMB berkoordinasi dengan pengisi ceramah hari ini mengirimkan video ke DKM, oleh DKM akan dikelola untuk diedit dulu takut nanti ada sisi yang mesti diperbaiki, tim IT lebih paham hal itu, kemudian baru diupload ke Youtube, IG, dan Facebook,”sampainya.
Video itupun rencananya, kata Muhtar tidak hanya diunggah dalam youtube tetapi juga berapa broadcasting atau teks bersama video akan disebarkan melalui Aplikasi Whatsap.
“Whatsapp juga perlu kalau dipertimbangkan lebih merata karena setiap jamaah lebih cepat akses WA,”tuturnya lagi.
Lebih lanjut, Muhtar menambahkan Masjid Raya Bandung memiliki ribuan jamaah yang harus dirangkul. Menurutnya dakwah virtual ini penting dilaksanakan demi menjamin pemahaman kesilaman jamaah dan masyarakat umum.
“Setiap hari kalau waktu normal, RMB ini bisa dikunjungi hampir 48 Majelis Taklim, 48 Majelis Taklim ini dimiliki RMB, satu Majelis Taklim saja ribuan, jamaah juga ada dari jamaah haji tiap angkatan, jamaah umrah tiap angkatan, jadi ribuan,”ungkapnya.
Muhtar mengatakan ada salah satu Majelis Taklim memiliki 7 ribu anggota kalo ditotalkan hampir 3.500 anggota seluruh Majelis Taklim yang ada Jawa Barat.