BEKASI – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat menyalurkan bantuan Rp 200 juta. Dana ini digunakan untuk keperluan dapur umum program Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) membantu meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil turut menyaksikan serah terima bantuan tersebut, di halaman kantor Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (21/4/2020).
Sejauh ini telah berdiri dapur umum diberbagai titik Kecamatan, pada lima daerah di Jawa Barat yang telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kelima wilayah tersebut adalah Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.
”Dana ini adalah bantuan tahap pertama. Dana diperuntukan untuk mendukung operasional dan pengadaan bahan pokok yang diolah menjadi makanan dan diberikan kepada warga yang membutuhkan, khususnya kepada pekerja rentan yang selama masa PSBB belum bisa beraktivitas di rumah, semisal tukang becak, tukang ojek, pemulung, pedagang asongan, tukang parkir dan lainnya,” papar Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Tri Yanto dalam rilisnya kepada Jabar Ekspres.
Di balik penyaluran bantuan itu, Baznas Jawa Barat juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam membantu warga yang terdampak Covid-19.
Ia mengatakan, belum kunjung selesainya wabah Covid-19 berdampakan pada masyarakat kurang mampu. Maka, gerakan nasi bungkus tidak hanya bisa dilakukan oleh komunitas atau organisasi lewat pendirian dapur umum, tetapi setiap keluarga bisa membagikan nasi bungkus kepada kerabat, tetangga, pekerja informal dan lainnya.
Tri memerinci, pemberian dana dari Baznas tersebut merupakan tahap pertama. Selanjutnya, Baznas Jabar akan berkoordinasi dengan pengerak PKK tingkat Kota dan Kabupaten di lima daerah PSBB untuk mengindentifikasi efektivitas pendirian dapur umum.
Hal ini juga diselaraskan dengan kemanfaatannya di tengah kebijakan pemerintah selama wabah Covid-19. Terlebih, masyarakat diminta laksanakan Social Distancing dan Physical Distancing.
“Kita sedang data sebaran dapur umum yang telah didirikan oleh masyarakat. Karena kemungkinan masa PSBB ini akan berlangsung lama maka kebutuhan nasi bungkus bagi pekerja rentan masih sangat diperlukan,” ujarnya.