BANDUNG – Kebocoran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Depot Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ujung Berung Pertamina Bandung Group, sampai saat ini masih terus terjadi.
Hal ini, terlihat masih banyaknya ceceran solar yang mencemari sungai Cinambo yang merupakan anak sungai Citarum.
Bahkan, ceceran solar yang diperkirakan ratus liter itu mencemari sawah warga dan membuat belasan hewan burung blekok mati.
Berdasarkan pantauan langsung, sejauh ini pihak Pertamina sudah berupaya melakukan perbaikan untuk menghentikan kebocoran itu.
Namun, pada kenyataannya rembesan solar banyak mencemari lingkungan sekitar dengan bau yang menyengat. Sehingga, aktivitas warga juga terganggu.
TBBM yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta No.728, Babakan Penghulu Cinambo masih di lakukan penangan terkait bocornya BBM jenis Solar milik Pertamina.
Di lokasi rembesan aliran Sungai Cinambo petugas sedang melakukan penanganan kebocoran dengan cara sebagian aliran sungai Cinambo dibendung dan di semprotkan cairan kimia, Oil Spill Dispersant ( OSD) 9000 Supergreen Eco.
Tujuannya, agara menetralisir dan melarutkan solar yang mencemari sungai.
Saat ini penanganan sudah dilakukan langsung oleh Team Health Safety Security Environment (HSSE) dengan dibantu Satgas Citarum Sektor 22.
’’Rembesan solar yang mengalir akan dilarutkan oleh cairan dispersant dengan cara kita semprot dan kita bendung, karena cairan ini akan melarutkan bbm, juga kita vacum agar solar yang rembes bisa cepat habis dan tidak lagi keluar mengalir ke sungai,’’tutur Kosasih salah seorang petugas Health Safety Security Environment (HSSE) Pertamina.
Ditempat sama Subsektor 22 Satgas Citarum Serma Abdullah menuturkan, pihak pertamina sudah berupaya membendung lubang rembesan dan lakukan penyempropat dispersant.
Selain itu, rembasan yang terjadi sudah dilakukan vacuum. Sehingga, sisa rembesan solar bisa cepat habis.
Sementara itu, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Ujang Safaat mengatakan, akibat bocornya solar milik pertamina itu banyak sekali warga yang merasa tersganggu.
Bahkan, beberapa sawah terdampak ada di empat kelurahan di antaranya Kelurahan Cimencrang RW 06, Rancanumpang RW 01 dan 02, Cinginsed Kidul RW 01,02,03,04, Rancabolang RW 04.
Selain itu, Habitat Burung Kuntul (Blekok) yang di lindungi banyak yang mati juga akibat meminum air sungai yang terkontraminasi BBM.