BANDUNG – Jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 di Indonesia kini meningkat sangat tajam. Hal inis seiring dengan pelaksanaan tes secara massif kepada warga yang diduga penderita Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya yang disiarkan chanel youtube BNPB mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 139.137. Sedangkan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) mencapai 10.482 orang.
Menurutnya, ODP akan menjadi fokus perhatian besar terkait penyebaran virus Corona. Sebab, ODP bisa menyebarkan virus. TErlebih, kondisinya tak sakit atau sakit ringan.
’’Jadi mereka tanpa sadar bisa menularkan, ucap Yuri dalam keterangannya.
Dia menegaskan, ODP harus menjadi perhatian bersama. Sebab, ODP kondisinya bisa saja sehat atau sakit ringan. Sehingga jika tidak segera melaksanakan isolasi diri, karantina diri maka bisa menularkan kesemua orang.
Yuri mengataka, sejak ditetapkan sebagai bencana nasional, seluruh data diintegrasikan mulai dari tingkat desa menjadi satu sistem.
Menurutnya, atas hasil data tersebut, berdasarkan integrasi data yang kita bangun mulai dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan seterusnya sampai ke pusat berada dalam satu sistem, satu kendali data, satu jaring data.
” Seluruhnya bisa kita lihat dan akses secara terbuka dan bisa dilihat secara lebih transparan sesuai dengan instruksi Bapak presiden,” ucap Yuri.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar dalam menyampaikan informasi disampaikan secara transparan.
Jokowi tidak ingin adanya kesimpangsiuran informasi di masyarakat.Sehingga harus dijelaskan secara transparan dan detail.
’’Ini harus dilakukan dengan detail dan baik. Jangan sampai banyak berita yang baik tidak bisa disampaikan. Sehingga rasa optimis masyarakat menjadi cenderung masuk ke hal-hal yang tidak positif,” ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna secara tele conference. (cov/yan)