JAKARTA – Klub-klub Liga 1 dan 2 sudah mulai mengencangkan ikat pinggang gara-gara krisis karena pandemi korona. Kebijakan pemotongan gaji menjadi hal yang lumrah dilakukan klub agar laporan keuangan tetap membiru. Setelah keputusan berdasarkan surat PSSI tanggal 27 Maret 2020 lalu terkait penghentian kompetisi sementara serta rujukan penyesuaian besaran gaji, sejumlah klub bergeming. Mereka memulai menyunat gaji pemain mulai dari 50 hingga 90 persen.
Persija Jakarta pun tak ketinggalan. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu memutuskan membayar gaji seluruh anggota tim sebesar 25 bulan. Kebijakan ini berlaku sejak Maret hingga Juni mendatang. Direktur Olahraga Persija, Ferry Paulus, menyatakan kebijakan tersebut merupakan solusi terbaik dalam kondisi saat ini.
Pria yang akrab disapa FP itu mengaku, keputusan itu juga demi menyelamatkan kelangsungan hidup tim yang secara otomatis mengalami pengurangan pemasukan pasca tidak adanya pertandingan. ”Prinsipnya kita ikut instruksi PSSI. Saat ini semua tahu bahwa pemasukan klub bisa dibilang berhenti,” ujar Ferry seperti dikutip dari situs resmi klub, Rabu (8/4) kemarin.
”Semua harus bergandengan tangan untuk melawan dan memerangi virus korona. Kesehatan tim adalah prioritas kami,” tambahnya.
Sementara tim promosi Persita Tangerang melakukan langkah berani dengan membayarkan gaji pemain, pelatih dan ofisial sebesar 10 persen dari total gaji normal. Dari keputusan yang telah ditandatangani Presiden Klub Persita, Ahmed Rully Zulfikar itu aturan 10 persen ini akan berlaku untuk gaji di bulan April, Mei dan Juni. Sementara untuk bulan Maret, seluruh pemain, pelatih dan ofisial Persita tetap mendapatkan gaji penuh 100 persen.
Manajer Tim Persita, I Nyoman Suryanthara menuturkan keputusan tersebut memang cukup berat, namun harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasional klub ke depannya. ”Memang berat, tapi kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih dan ofisial sebelum keputusan ini diambil. Kami juga sudah membayarkan gaji bulan Maret secara penuh meski arahan PSSI bahwa klub bisa mmabayar gaji tim maksimal 25 persen sejak Maret,” ungkap Nyoman dalam keterangan tertulis yang diterima Fajar Indonesia Network (FIN) beberapa waktu lalu.