NGAMPRAH – Seorang pekerja las warga Desa Tamanjaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), positif virus Korona (Covid-19).
Diketahui, orang tersebut sempat bekerja di majikan yang menjadi jemaat keagamaan di Lembang Asri KBB.
Warga berjenis kelamin laki-laki dan berusia 29 tahun tersebut, dinyatakan positif dari hasil rapid test yang dilakukan di Puskesmas Gununghalu, kepada total sembilan warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) pada Selasa (7/4/2020) lalu.
“Yang mengikuti rapid test itu ada sembilan orang , delapan negatif dan satu positif (pekerja las). Yang bersangkutan sudah melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” kata Camat Gununghalu, Hari Mustika ketika dikonfirmasi, Rabu (8/4/2020).
Hari menjelaskan, besar kemungkinan warga tersebut terpapar dari Cluster Lembang Asri. Hasil tracking riwayat perjalanannya, dia bekerja ke Lembang pada 17-28 Maret 2020.
Kemudian pada 29 Maret 2020 dia memeriksakan diri ke puskesmas karena mengalami gejala, flu, batuk, dan demam. Saat itu petugas langsung menyarankan agar dia melakukan isolasi mandiri sambil menunggu rapid test.
Selama ini yang bersangkutan memang berinisiatif sendiri melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sehingga ketika muncul hasil rapid test dan positif, dia tetap menjalani isolasi di kediamannya.
Sementara anak dan istrinya yang dikhawatirkan terpapar, hasil rapid test ternyata negatif. Sehingga mengungsi untuk sementara waktu ke kerabat dekatnya.
Pihaknya pun langsung melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga tersebut. Termasuk rumah-rumah disekitarnya dan memberikan sosialisasi ke masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih.
“Memang sejak pulang dari Lembang yang bersangkutan langsung melakukan isolasi mandiri. Meskipun positif tapi kondisinya sudah mulai sehat. Pihaknya kini melakukan pemantauan dan memastikan kebutuhan sehari-harinya terpenuhi selama melakukan isolasi mandiri,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga terus melakukan pemantauan kepada semua warga, khususnya para pendatang dari tempat asal mereka bekerja seperti dari Jabodetabek. Pasalnya, jika pekan lalu warga Gununghalu yang mudik atau kembali dari perantauan hanya berjumlah 600 orang, maka hingga Rabu (8/4/2020) ini angkanya naik jadi 1.071 orang.
“Tidak menutup kemungkinan angkanya akan terus bertambah, sehingga kami lakukan pemantauan ketat kepada mereka yang datang,” imbuhnya.