JAKARTA – Kementerian Agama saat ini tengah menyiapkan program bimbingan manasik haji melalui media sosial. Hal ini dilakukan untuk menyiasati agar program Bimbingan Manasik Sepanjang Tahun tetap dapat berjalan optimal di tengah pandemi global Korona (Covid-19).
“Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) sedang menyiapkan manasik melalui media sosial, yang Insya Allah dalam waktu dekat akan kita luncurkan melalui web Kementerian Agama,” kata Direktur Bina Haji Khoirizi, Selasa (7/4).
Untuk itu Khoirizi meminta, seluruh stakeholder penyelenggaraan ibadah haji Indonesia, mulai dari Kepala Seksi PHU Kota, Kabid PHU Provinsi, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), para tenaga pembimbing haji bersertifikat hingga alumni petugas haji dapat bahu membahu dalam pemberian manasik.
“Kita punya stakeholder dari KBIHU, kita punya stakeholder para tenaga pembimbing bersertifikasi. Manfaatkan itu semaksimal mungkin, untuk dapat memberikan manasik kepada jamaah agar mendapatkan pengetahuan yang cukup,” ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Kasie PHU Kankemenag Jakarta Selatan, Fatullah menyatakan siap untuk memberikan layanan yang optimal bagi calon jamaah, salah satunya dengan menggelar bimbingan manasik secara daring (online).
“Dengan program manasik melalui daring ini, manasik haji diharapkan bisa maksimal dijangkau oleh seluruh jamaah haji khususnya jamaah asal Jakarta Selatan tahun 2020 ini,” katanya.
Sementara itu, Kemenag juga menayampaikan bahwa telah menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1441H/2020M.
Keputusan ini diambil dengan melihat kondisi darurat Covid-19 yang saat ini berkembang.
“Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Menteri Agama yang tidak memperkenankan adanya kegiatan dengan jumlah peserta yang banyak pada masa darurat ini. Untuk itu kami memutuskan untuk menunda pengumuman seleksi dan pembekalan petugas haji PPIH Arab Saudi,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar.
Nizar menjelaskan, PPIH Arab Saudi yang biasa dikenal dengan petugas haji non kloter merupakan salah satu unsur petugas yang ada dalam penyelenggaraan haji. Program Pelatihan PPIH Arab Saudi sendiri rencananya akan diikuti oleh sekitar 1200 petugas, dengan durasi waktu 10 hari.