BANDUNG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Yuningsih, mengusulkan Pemprov Jabar untuk segera melaksanakan rapid test di tingkat desa/kelurahan. Termasuk untuk kiai dan dan ustad pesantren di Jawa Barat.
Merurutnya sosok kepala desa dan kiai merupakan garda terdepan dalam melayanani masyarakat secara langsung. Dengan adanya rapid test, jelas akan mengurangi kecemasan di daerah.
“Kepala desa maupun kyai memberikan pelayanan dengan memakai jarak berdekatan. Karena itu saya meminta para kiai di pesantren tidak hanya disuruh memakai aturan protokol kesehatan saja akan tetapi harus ada ikut rapid test,” ucap Yuningsih saat dihubungi Jabar Ekspres, Senin (6/4/2020).
Politisi PKB itu menilai, banyak orangtua was-was terhadap kesahatan para santri. Sebab, kiai lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat maupun santrinya.
“Untuk pelaksanannya Pemprov tinggal instruksikan kepala daerah untuk melaksanakan rapid test di tingkat desa dengan cara mendatangi desa. Dengan harapan tidak mengumpulkan orang banyak,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada seluruh ajengan, kiai, dan ustad untuk ikut berpartisipasi aktif mengikuti rapid test Covid-19.
Untuk itu, kata Uu, dalam waktu dekat rencananya akan ada rapid test untuk 5.000 kiai, ajengan dan Ustad. Hal ini dilakukan atas dasar adanya 667 orang terindikasi positif Covid-19 di Sukabumi dan Bandung.
Uu menuturkan, meski Pemprov Jabar sudah memberikan imbauan kepada kalangan Pemuka agama agar mengikuti tes, ada sebagian Kiai yang enggan untuk mengikuti rapid test.
“Kami berusaha meyakinkan agar para kiai mau dites, ” Ucap Uu.
Untuk itu, agar rencana ini berjalan lancar pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai Ormas islam dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Jadi untuk mekanisme pelaksanaannya nanti akan diberitahukan lebih lanjut, ” pungkas Uu yang juga sebagai panglima santri ini. (mg1)