Gawat! 241 Orang Tidak Hadir pada Panggilan Test COVID-19 di Cimahi.

CIMAHI – Rapid test massal telah digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi pada Selasa (31/3) Namun, hanya 153 saja yang memanfaatkan tes cepat tersebut.

Padahal, peserta yang mendaftar lewat http://pikobar.jabarprov.go.id dan mendapat panggilan mencapai 394 orang. Artinya, ada 241 orang yang mangkir dari panggilan rapid test.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengungkapkan, berdasarkan hasil rapid test, semua peserta yang ikut dinyatakan negative dari Corona Virus Disease (Covid-19).

“Semuanya negatif, enggak ada yang perlu pemantauan lanjutan. Yang mengundang itu pikobar, kita kurang tau yang enggak hadir kenapa,” terangnya di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Rabu (1/4/2020).

Ditegaskannya, rapid test massal hanya dilaksanakan sekali saja. Namun jika ada masyarakat yang pernah kontak dengan pasien, atau pernah bepergian dari daerah zona merah Covid-19 diminta untuk menghubungi posko atau mendatangi Puskesmas di Kota Cimahi.

“Kalau ada indikasi gejala juga, seperti demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, pilek sesak nafas periksakan langsung,” imbuh Rini.

Untuk saat ini, lanjut Rini, yang akan diprioritaskan pihaknya adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga pasien positif agar bisa sembuh.

“Kami utamakan tracking ODP, PDP. Ada yang mengarah kuat (Covid-19), kita langsung tes,” sebutnya.

Kemudian yang tak kalah penting adalah keselamatan dan keamanan para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan virus ini. Jangan sampai, kata Rini, mereka-mereka ini terpapar sehingga membahayakan pasien.

“Tenaga kesehatan prioritas utama yang ada di garda terdepan. Kalau positif kan bahaya juga,” katanya.

Rini menjelaskan, rapid test hanya untuk mendeteksi secara dini Covid-19, sebagai langkah untuk memutus penularannya. Jika hasilnya terapat gejala-gejala klinis, maka harus dilakukan swab test agar lebih akurat. (mg4/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan