BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akhirnya membatalkan rencana mengubah Balai Diklat Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia fasilitas isolasi untuk pasien Corona Virus Disease di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, akhirnya dibatalkan oleh Pemerintah KBB.
Penolakan rencana pembuatan balai diklat di Lembang sebagai fasilitas isolasi darurat itu lantaran adanya penolakan warga setempat yang merasa terancam dan kekhawatiran tertular Corona Virus.
“Rencana ruang isolasi darurat di Lembang tidak jadi dibuat. Karena masyarakat menolak. Akhirnya kita mengalihkan rencana untuk memaksimalkan ruang isolasi di Rumah Sakit,” ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Nanang Ismantoro, saat dihubungi, Rabu (1/4).
Pihaknya kemudian membuat rencana untuk menambah jumlah ruang isolasi di rumah sakit, baik rujukan maupun bukan. Saat ini, Dinkes KBB sudah menyiapkan 66 ruangan untuk isolasi. Ruang isolasi itu terdapat di 3 RSUD dan 1 rumah sakit swasta.
“Untuk sekarang existing sudah ada 9 ruangan di RSUD Cililin tapi sedang di siapkan 9 ruangan lagi. Kemudian di RSUD Lembang, disiapkan 7 ruangan. Di Cikalongwetan ada 35 ruangan. Satu lagi di RSCK Padalarang ada 6 ruangan. Jadi total di KBB ada 66 ruang isolasi yang kami siapkan,” terangnya.
Hingga saat ini, Nanang mengaku pihaknya masih belum bisa memprediksi angka pasien puncak Covid-19 di KBB. Kesulitan menghitung kemungkinan lonjakan pasien itu lantaran belum diberlakukannya karantina wilayah.
“Kita belum bisa memprediksi sampai berapa puncak kasus Covid-19 di KBB. Kita masih pantau potensi orang mudik ke KBB. Kalau tidak ada pemudik, kemungkinan Covid-19 di KBB bisa reda sekitar akhir bulan April,” paparnya.
Nanang juga menjelaskan, anggaran untuk melakukan pencegahan dan penanganan wabah COVID-19 ini, Pemkab Bandung Barat sudah menyuntikkan anggaran sampai Rp30 miliar dari APBD.
“Anggaran kita sudah bukan Rp18 miliar, sekarang hampir Rp30 miliar. Anggaran itu dari APBD yang digeser-geser. Tapi untuk ke depannya, Pak Bupati lagi menyiapkan sampai Rp 50 miliar kalau pasien COVID-19 masih terus bertambah,” imbuhnya.
Nanang menekankan agar masyarakat ikut berjuang melawan wabah COVID-19. Menurutnya, masyarakat sebagai gugus terdepan, diimbau untuk melakukan pencegahan penularan virus dengan menerapkan social distancing dan pola hidup sehat.