BANDUNG-Untuk mengantisipasi penyeraban virus corona, pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bandung menerapkan sistem pembelajaran daring (online) kepada siswa dan guru. Humas SMPN 2 Bandung Dwi Yanti mengatakan, penerapan sistem belajar daring itu merupakan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia yang harus dilaksanakan oleh seluruh sekolah.

“Intinya pilih yang mudah dan murah, kami cari yang tidak berbayar. Kalau kelas tujuh dan delapan ada yang menggunakan aplikasi Rumah Belajar, ada juga Ruangguru, gimana guru yang memberikan tugas. Untuk kelas sembilah kami pake edubox,” ujar Dwi, kepada Jabar Ekspres, Senin (16/3).

Ia berharap kepada orang tua siswa agar tak perlu khawatir dengan virus tersebut. Sebab kata dia, pihaknya sudah memberlakukan bejalar jarak jauh untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Meski begitu, para peserta didik tetap bisa belajar dengan berbagai alternatif.

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah-satunya dengan memberlakukan sistem belajar di rumah bagi para peserta didik. Hal tersebut tak serta merta menghambat proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, mengingat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim menggandeng perusahaan swasta untuk turut memberikan pelayanan belajar dengan sistem daring.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, Mendikbub menjelaskan saat ini kerjasama penyelenggaraan pembelajaran secara daring dilakukan berbagai pihak. Beberapa pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan secara daring antara lain Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius.

Tak hanya itu, Kemendikbud juga mengembangkan aplikasi pembelajaran jarak jauh berbasis portal dan android yakni Rumah Belajar. Portal Rumah Belajar yang dapat diakses di belajar.kemdikbud.go.ig. (mg7/tur)

Berikut ini merupakan situs yang dapat diakses oleh siswa ataupun guru agar proses pembelajaran tetap berjalan.