BANDUNG- Persib Bandung tampak ogah menanggapi larangan klub menggunakan sponsor rokok. PSSI sudah merilis keputusan resmi melarang semua klub yang bernaung di bawah PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk bekerja sama dengan produk rokok, minuman beralkohol dan situs judi.
Musim lalu, Persib sudah bekerja sama dengan sponsor rokok, namun persoalan tersebut baru musim ini dipermasalahkan. Terkait itu, Kuswara ogah berpolemik.
“Makanya kami tidak ingin buat ini jadi polemik. ‘Kan kami harus mengkaji secara komperhensif, enggak bisa sepotong-potong,” ujar Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S Taryono, Minggu (15/3) dilansir dari republikbobotoh.com.
Bahkan bila sponsor rokok di jersey Persib harus dicopot di musim ini, Kuswara enggan berandai-andai.
“Belum bisa berkomentar sampai ke sana (sponsor rokok, red), setelah itu kami andaikata ada ya kami kaji, baru kami bicara dengan LIB. berikutnya kami bisa berkomentar,” paparnya.
Kuswara menjelaskan, sebelum Persib menerima produk rokok menjadi sponsor resmi pada musim lalu, pihaknya sudah mengkajinya.
“Begini, nanti kami akan melakukan pengecekan lebih lanjut. Karena sebelumnya sudah berjalan, jadi perlu ada pengecekan. Produk yang dimaksud sudah paham ya, makanya kami tidak mau buru buru,” ucapnya.
Mengenai larangan sponsor tersebut, Kuswara menegaskan bahwa pihaknya merespon larangan tersebut dengan bijaksana.
“Harus ditanggapi dengan bijak, karena menyangkut banyak hal, termasuk klub dan pihak yang bekerja sama dengan kami. Mohon sabar dulu, nanti kita akan bicarakan lebih lanjut soal itu,” jelas Kuswara.
Pria yang juga menjabat sebagai pengacara Persib ini juga enggan mengomentari menempelnya sponsor rokok di bus Timnas Indonesia.
“Makanya, kami harus melihat secara komprehensif, dalam arti kami harus melihat dari segi ketentuan. Kami juga harus melihat dari sisi produknya,” sebutnya.
Kuswara enggan berkomentar telalu dalam terkait sponsor rokok yang menempel di bus Timnas Indonesia itu.