CIMAHI – Terbengkalainya Taman Kartini di Kota Cimahi usai revitalisasi seharusnya menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi. Namun, ketika dikonfirmasi Kepala DPKP Kota Cimahi, M Nur Kuswandana malah mengaku sampai saat ini belum menerima pengelolaan Taman Kartini.
Menurutnya, alur penyerahan taman bersejarah tersebut dari Tim Creative Cimahi (TTC) ke BJB selaku pemberi CSR.
“Kami kan menerima CSR-nya dari BJB sedangkan BJB mengikat kontrak dan sebagainya dengan tim creativ (TCC). Jadi bukan dari tim creative langsung ke kami tapi ke BJB dulu baru ke kami (Pemkot Cimahi),” jelasnya.
Dengan begitu, pihaknya saat ini belum memiliki kewenangan untuk melakukan pemeliharaan terhadap Taman Kartini. Jika sudah diserahterimakan dari BJB, barulah Pemkot Cimahi berhak untuk melakukan pemeliharaan.
Sementara itu, Megahudi, Humas Tim Cimahi Creative (TCC), mengakui kondisi Skatepark yang dikonsep oleh CCA dan dibangun pada 2019 lalu itu agak kumuh dan terkesan kurang terawat.
Namun, kata dia, pihaknya saat ini sudah tidak berwenang lagi atas pengelolaan taman yang terletak di Jalan Raya Baros, Kota Cimahi itu.
“Memang seperti itu kondisinya (tidak terawat). Harusnya dirawat sama Pemkot Cimahi. Karena bulan Januari kemari sudah ada serah terima,” kata Mega saat dihubungi, Senin (2/3).
Sebelumnya, Taman Kartini direvitalisasi oleh TCC menggunakan dana Corporate Social Responsbility (CSR) dari BJB hingga Rp 1,460 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk penambahan sejumlah fasilitas, seperti skatepark, lapang futsal mini, dermaga dan sebagainya.
Soal sampah, sebetulnya ia sudah mewanti-wanti pada pengguna skatepark dan pengunjung lainnya agar menjaga kebersihan di kawasan Taman Kartini, bukan hanya di area skatepark saja.
“Tapi kalau yang daun kering, entah kenapa petugas pertamanan engga mau bersihin, jadinya setiap mau main akhirnya harus dibersihkan dulu,” jelasnya.
Seakan tak ingin disebut hanya menggunakan, ia juga meminta agar para pengguna skatepark mau berswadaya menyisihkan sedikit pundi-pundi mereka untuk melakukan perawatan ramp dan ground.
“Sejauh ini kerusakan di ground dan bowl ramp itu biasanya kita (pemain) yang swadaya. Kemarin ada sedikit bolong di bowl ramp, langsung kita tambal pakai semen,” bebernya.