BANDUNG – Kasus pungutan liar (Pungli) terjadi lagi di Kabupaten Bandung. Kali ini, dugaannya ada pemotongan terhadap dana untuk siswa dari Program Indonesia Pintar (PIP).
Kasus ini terungkap setelah Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar) menerima laporan dari orang tua siswa di salah satu sekolah SMA Negeri di Kabupaten Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Abdul Hadi Wijaya mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima ternyata ada 184 siswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP) telah jadi korban oleh salah seorang oknum masyarakat.
’’ Jumlah yang dipotong Rp 110.000 per-siswa dari total beasiswa Rp. 1.000.000 yang diterima,’’kata Hadi ketika dihubungi Jabar Ekspres, Rabu, (26/2)
Bukan itu saja, lanjut dia, oknum tersebut ternyata, melakukan 2 kali pemungutan, pertama Rp 100.000 per-siswa dan Rp 10.000 untuk fotocopy. Sehingga total yang dipotong senilai Rp 110.000 per siswa.
Dia menuturkan, sepanjang pendalaman kasus ini, aktivitas dari oknum tersebut seperti memfasilitasi jatah aspirasi PIP. Namun, untuk nama sekolah yang dijadikan obyek pungli Hadi mewantui-wanti jangan disebutkan.
’’Sekolahnya saya tidak mempublikasikan sekarang. Masing-masing seharusnya mendapat jatah Rp 1.000.000 kemudian ada dua kali pemungutan, pertama pemungutan Rp 100.000 per-anak dan Rp 10.000 untuk fotocopy,” kata Hadi.
Menyikapi persoalan tersebut, Komisi V meminta semua pihak yang terkait untuk melakukan koreksi, evaluasi dan langkah-langkah pemeriksaan secara internal.
“Ya, bisa pihak Dinas Pendidikan (Disdik) sampai ke bawah juga pihak ombudsman yang juga sudah menangani serta otomatis juga dalam hal ini juga pihak satgas siber pungli jawa barat yang harus menelitinya,” jelasnya.
Hadi menambahkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, tentang permasalahan pungli PIP oleh oknum ini. Bahkan sudah mengarahkan kepada orang tua siswa agar mengkomunikasikan dengan Satgas Siber Pungli Jawa Barat.
“Ya, saya langsung berkoordinasi dengan Disdik serta mengkomunikasikan kepada pelapor tadi agar menindaklanjuti ke pihak Satgas Siber Pungli Jawa Barat, kita tunggu saja perkembangannya,” katanya. (mg1/yan)