NGAMPRAH– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali menerima laporan 10 orang positif mengidap penyakit HIV/AIDS.
Data
tersebut berdasarkan hasil laporan dari Puskesmas di wilayah KBB per
Oktober-Desember 2019 (selama 3 bulan).
Pengelola Program HIV pada KPA KBB, Anzhar Ismail menyebutkan, jumlah itu
menambah deretan daftar penderita penyakit mematikan menjadi 395 orang yang ditemukan
terkena kasus HIV/AIDS di KBB.
“Asalnya
385 penderita, dengan adanya tambahan 10 orang penderita yang baru ini totalnya
menjadi 395 orang. Temuan yang baru ini terjadi selama bulan Oktober,
November dan Desember, hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh puskemas,”
kata Anzhar di Ngamprah, Kamis (13/2).
Dia menyebutkan, temuan 10 orang penderita HIV AIDS itu berasal dari berbagai
kalangan dan profesi yang tersebar di wilayah KBB. Mulai dari pelajar, IRT (Ibu
rumah tangga) dan pekerja seks komersial (PSK).
“Mereka terdeteksi saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas, dan melakukan
pengobatan di Rumah Sakit. Pihak puskesmas pun mendata dan melaporkan temuan
ini ke KPA,” ujarnya.
Anzhar menjelaskan, banyak pasien HIV/AIDS yang berhenti mengonsumsi obat.
Hal itu menjadi kendala serius dalam menjalani masa penyembuhan pasien.
“Mungkin
karena mereka sudah merasa sehat dan sembuh, jadi mereka berhenti
mengonsumsi obatnya. Padahal, jika obat itu terus dikonsumsi bisa
mencegah virus HIV untuk berkembang biak dalam tubuh,” jelasnya.
Adapun penemuan kasus dari tahun ketahun menunjukan peningkatan. Penularan kasus
HIV terbanyak berdasarkan kelompok resiko, yakni pada pengguna Jarum Suntik 9%
(turun 2-3 %) dan Heteroseksual 53% (naik 2-3 %).
Sementara, kasus HIV pada Ibu Rumah Tangga 14 %, dengan penemuan kasus baru rata-rata 50 orang per tahun. “Berdasarkan kelompok usia penularan banyak terjadi pada kelompok umur 21 – 29 th (52 %). Peningkatan jumlah penemuan kasus di komuitas LSL (Laki Seks Laki). Status Epidemi HIV di Bandung Barat termasuk pada wilayah dengan epidemi terkonsentrasi artinya masih banyak ditemukan di populasi kunci,” tandasnya. (mg6/drx)