CIMAHI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi melakukan penelitian terhadap sumur yang mengeluarkan air panas dan uap secara tiba-tiba. Penelitian dilakukan dengan mengambil air tersebut untuk diteliti di laboratorium milik DLH.
Kepala DLH, Muhamad Ronny mengaku, setelah menerima laporan dari warga, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan.
”Setelah menerima laporan kami langsung turunkan tim ke lapangan untuk pengambilan sampel air di sumur tersebut,” kata Ronny, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Selasa (4/2).
”Sampel hari Jumat masuk ke lab. Hasilnya keluar sekitar 14 hari atau dua minggu,” imbuhnya.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan terkait kualitas air di dalam sumur itu. Sebab hasil dari uji lab air tersebut belum bisa dilihat.
”Saat petugas datang dan mengambil sampel suhu air di dalam sumur memang cukup panas. Diperkirakan mencapai 42 derajat celcius,” ujarnya.
Ronny mengatakan, hingga saat ini air sumur tersebut belum bisa digunakan pemiliknya. Hal itu karena pihaknya melarang sementara penggunaan air dari sumur itu.
”Lebih baik menunggu hasil uji lab. Itu untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan,” terangnya.
Sebelumnya, warga di Gang Warga, Jalan Kihapit Barat, RT 02 RW 09, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat, dihebohkan dengan sumur yang mengeluarkan uap dan airnya menjadi panas.
Sumur yang mengalami fenomena peningkatan suhu air tersebut merupakan milik H. Hambali, 68. Awal temuan sumur yang memanas itu pada hari Rabu (29/1/2). Saat itu, Hambali akan mengambil air di sumur yang berada di bagian belakang rumah. Namun alangkah kagetnya ketika melihat sumur sedalam 25 meter itu mengeluarkan uap pekat.
”Ya kaget, takutnya mesin jetpump korslet tapi ternyata bukan. Dinding sumurnya juga panas pas dipegang. Saya coba ambil airnya, ternyata memang sangat panas,” kata Hambali. (mg3/ziz)