CIMAHI – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cimahi mencatat, setidaknya ada 33 perusahaan di Kota Cimahi yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA) dari berbagai negara. Termasuk dari negara China.
Selain itu, tercatat ada 60 TKA khusus dari China yang bekerja di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) milik PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang menetap sementara di Kota Cimahi.
Sekretaris Disnaker Kota Cimahi, Asep Herman mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Cimahi untuk berkirim surat kepada pihak KCIC dan perusahaan yang mempekerjakan TKA perihal kewaspadaan dini Coronavirus (2019-nCoV).
”Dari Dinas Kesehatan sudah koordinasi dengan kita, mereka akan berkirim surat ke KCIC soal waspada dini virus ini,” kata Sekretaris Disnaker Kota Cimahi, Asep Herman saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Selasa (28/1).
Dikatakan Asep, pihak KCIC yang berada di Jalan HMS Mintaredja pun sudah memberikan konfirmasi akan melakukan penyuluhan kepada pekerja asal China yang mengerjakan proyek KCIC.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, pihaknya memang berkirim surat ke pihak KCIC dan perusahaan lainnya yang mempekerjakan TKA.
”Pekerja KCIC ini tidak pernah melaporkan kesehatannya ke kita. Tapi dengan kejadian ini (virus corona), kita harus pantau, nanti perlu datang ke perushaan untuk penyuluhan khusus,” ujarnya.
Sementara itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi membuka pelayanan screening untuk mendeteksi gejala pasien terpapar Coronavirus atau virus 2019-nCoV. Penyediaan ruang khusus itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus asal Wuhan, China itu.
Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang pada RSUD Cibabat, Ars Agustiningsih mengatakan, ruang screening itu akan dibuatkan di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cibabat.
”Rumah Sakit Cibabat kita sudah mempersiapkan tim mulai dari security, tenaga kesehatan, perawat. Hari ini lagi kita benahi,” ujarnya saat ditemui di RSUD Cibabat, Jalan Jenderal Amir Machmud, Selasa (28/1).
Ars menjelaskan, ruangan khusus screening Coronavirus sengaja dibuat terpisah untuk mencegah penularan terhadap pasien umum lainnya. Sebab, penularan virus itu sangat mudah hanya melalui percikan batuk atau bersin.