BANDUNG – Mengawali 2020, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan PRUTotal Critical Protection (PRUTop) dan PRUTotal Critical Protection Syariah (PRUTop Syariah). Solusi ini sebagai produk pelengkap asuransi tambahan inovatif pertama di industri dalam memastikan masyarakat Indonesia terlindungi secara total tanpa ada batasan jumlah maupun jenis penyakit kritis.
Rusli Chan, Chief Agency Officer Prudential Indonesia, mengatakan, saat ini Prudential Indonesia terus senantiasa meningkatkan komitmennya untuk menjadikan masyarakat hidup lebih sehat dan lebih lama melalui beragam solusi perlindungan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
”Kami menyadari kebutuhan masyarakat Indonesia akan perlindungan yang makin dinamis. Oleh karena itu, dengan optimisme kampanye ‘We DO’ Prudential, kami terus berinovasi dengan meluncurkan PRUTop dan PRUTop Syariah, rangkaian solusi asuransi yang melindungi masyarakat dari kondisi kritis secara total,” kata Rusli melalui siaran pers-nya.
Dia menjelaskan, PRUTop dan PRUTop Syariah tersedia untuk para nasabah Prudential Indonesia yang telah memiliki produk asuransi dasar PRULink Generasi Baru atau PRULink Syariah Generasi Baru.
Dengan mengusung tagline “hidup tenang dengan perlindungan total”, PRUTop dan PRUTop Syariah menawarkan beberapa keunggulan utama, seperti perlindungan atas kondisi kritis yang lebih luas, tidak lagi terbatas pada jumlah penyakit kritis yang dilindungi, maksimal uang pertanggungan hingga Rp5 Milir, perlindungan kondisi kritis yang komplit dan tidak ada ketentuan masa bertahan hidup (survival period) serta perlindungan atas penyakit kritis yang belum ditemukan (future-proof).
”Produk ini juga menjawab tantangan kesehatan yang makin kompleks dengan penyakit kritis yang kian berkembang,” jelasnya.
Sementara itu, dr. Laura Anasthasya, Sp.PD dari RS Premier Jatinegara, Jakarta memaparkan, permasalahan kesehatan dewasa ini makin nyata dan sangat mengancam sehingga masyarakat harus selalu bersiap dan waspada.
Secara global, World Health Organization (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan hingga mencapai 68.000 jenis.
”Indonesia pun tak lepas dari bahaya kesehatan tersebut dan kita harus terus siaga terhadap kemunculan penyakit-penyakit baru. Para ahli memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul tiap tahun, tiga diantaranya bersumber dari binatang,” jelas Laura.