BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana bertekad segera mengaktivasi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Dirinya yakin jika Stadion GBLA memiliki potensi yang besar untuk mensejahterakan warga Kota Bandung.
Keyakinan Yana semakin besar setelah meninjau langsung Stadion I Wayan Dipta Kabupaten Gianyar Bali, Sabtu (18/1).
Yana mengatakan, sejauh ini Stadion yang menjadi markas Bali United dan hanya berkapasitas sekitar 25.000 penonton ternyata mampu memberdayakan masyarakat. Selain itu, Pengelolaan Stadion I Wayan Dipa secara profesional telah mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar.
”Jika dikelola secara profesional, ternyata sangat memberikan manfaat yang cukup besar. Tak hanya untuk pemerintah, tetapi juga untuk masyarakat,” kata Yana di sela sela peninjauan Stadion.
Pada kunjungan tersebut terungkap, Pemkab Gianyar memberikan izin pengelolaan stadion kepada Bali United. Tim kebanggaan warga Bali itu memperoleh kontrak penggunaan selama lima tahun. Pemkab Gianyar memberikan izin kepada Bali United untuk menambah fasilitas di stadion tanpa mengubah bentuk dasarnya.
Setelah memperoleh kontrak, Bali United, lalu memperbakki Stadion I Wayan Dipta. mulai dari memperbaiki rumput lapangan, membangun kolam rendam untuk pemain, membuka toko resmi, cafe, hingga arena permainan anak-anak.
”Kini Pemkab Gianyar memperoleh PAD sekitar Rp1 milar setahun hanya dari stadion. Jika Stadion GBLA bisa dikelola secara profesional, hasilnya akan jauh lebih besar dari itu. Karena setiap satu kali pertandingan Persib, Pemkot Bandung bisa memperoleh PAD sekitar Rp200 juta,” ungkap Yana.
Untuk itu juga, Yana mengaku akan segera menyelesaikan beberapa persoalan yang membuat Stadion GBLA belum dapat digunakan sepenuhnya.
”Kita akan segera selesaikan. Doakan saja agar lancar dan bisa segera diaktivasi,” terangnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Edi Marwoto menegaskan, perlu ada kesepahaman yang sama agar stadion GBLA bisa seperti stadion I Wayan Dipta. Namun Edi menyebut, Pemkot Bandung memang perlu bekerjasama dengan pihak ketiga yang secara profesional mampu menghidupkan Stadion GBLA.
”Stadion GBLA bisa jauh lebih baik dari I Wayan Dipta. Salah satunya bekerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki jaringan luas,” kata Edi.