SOREANG – Sejumlah kepala sekolah SMP di Kabupaten Bandung menyambut baik program Disdik Kabupaten Bandung mengenai pola pembelajaran secara digital. Sebab, program tersebut akan memberikan dampak positif di dunia pendidikan.
Hal itu dikatakan, Kepsek SMPN 1 Cangkuang Kusnawan, menurutnya, di era 4.0 memang sudah semestinya pola pembelajaran bergeser ke digital. Terlebih, baik siswa dan guru akan semakin merdeka. ”Siswa bisa semakin giat belajar dan para guru bisa semakin kreatif dan inovatif memberikan materi melalui pembelajaran digital,” kata Kusnawan saat ditemui di Disdik, Kamis (16/1).
Kusnawan menjelaskan, sistem Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK), menjadi perlu di era digital seperti sekarang. Untuk mewujudkan itu, setidaknya setiap sekolah harus memiliki sarana dan prasarana yang mumpuni. Sebab, ia mengakui masih banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Seperti halnya SMPN 1 Cangkung. Namun, pihaknya terus berusahan untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjangnya.
”Kami menyambut baik progran dari Disdik. Kami juga terus berusaha memaksimalkan diri untuk melengkapi sarana dan prasarananya,” kata dia.
Kusnawan menambahakan, sambil berusaha melengkapi sarana dan prasarana, pihaknya tak pernah mempermasalahkan rencana Disdik Kabupaten Bandung. Apalagi untuk melaksanakan UNBK, SMPN 1 Cangkuang masih bekerjasama dengan SMA/SMK Yadika. ”Memang di kami belum lengkap sarana dan prasarana penunjangnya. Tapi kami tetap berusaha. Untuk UNBK sendiri kami masih gabung dengan SMP Yadika seperti tahun sebelumnya,” akunya.
Lebih lanjut Kusnawan menjelaskan, untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang pembelajaran digital itu, pihaknya juga akan mengajukan bantuan IT ke Pemerintah melalui Dinas terkait.
Rencana Disdik juga diapresiasi oleh Wakasek Kurikulum SMPN 2 Dayeuhkolot, Asep Wasilah. Menurut dia, pembelajaran secara digital memang diperlukan untuk era sekarang. ”E-learning sendiri kami sudah melaksanakan. Tapi masih bertahap belum 100 persen,” kata Asep.
Menurutnya, untuk sarana dan prasarananya sendiri, masih terus dilengkapi. Pasalnya, SMPN 2 Dayeuhkolot sudah memiliki sarana dan prasarana penunjang yang persentasenya mencapai 80 persen. Dengan begitu, untuk pelaksanaa UNBK, sudah siap melaksanakan secara mandiri.
”Semoga pada nanti pelaksanannya sudah bisa lengkap semuanya. Sementara saat ini kami baru memiliki 80 unit komputer untuk line, dan empat unit komputer untuk server,” akunya.