SOREANG – Untuk meminimalisir malarnya peredaran Bank emok/rentenir. PT BPR Kerta Raharja akan mengembangkan sebuah pilot project yang bernama Kredit Mudah Cepat dan Ringan (MCR) Milenial.
Kepala Divisi Pemasaran PT BPR Kertaraharja Ruyana mengatakan, Pilot project program MCR dikembangkan bertujuan untuk menekan maraknya rentenir yang menawarkan pinjaman dengan bunga tinggi kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
Pilot project Kredit MCR Milenial dikembangkan dengan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. ” Kerjasamnya, STKS membentuk dan membina kelompok yang diberi nama Sekolah Perempuan Hebat (SPH). SPH ini berisikan maksimal 15 orang ibu-ibu yang memiliki usaha mikro,” kata Ruyana saat ditemui di Soreang, Kamis (16/1).
Ruhiyana menjelaskan saat ini, pihaknya merencakan pengembangan Kredit MCR Milenial tersebut sudah memasuki dalam tahapan sosialisasi dan pemberkasan dan baru disasarkan untuk 15 desa di Kabupaten Bandung.
“Teknisnya, kelompok SPH ini akan diberi fasilitas kredit tanoa agunan dengan sisem pembayaran tanggung renteng. Untuk prosedurnya menggunakan prosedur perbankan,” jelasnya.
Ruyana menegaskan, guna meminimalisir banyaknya warga Kabupaten Bandung yang nekat meminjam kredit ke rentenir, Kredit MCR Milenial tersebut menawarkan bunga yang sangat rendah dibanding bunga dari rentenir.
“Bunganya pasti lebih rendah dari rentenir. Karena tujuan pilot project ini membantu Pemkab Bandung memberantas keberadaan rentenir dan membantu permodalan UMKM,” katanya.
Meski masih sebatas pilot project, Ruyana mengatakan jika penyediaan modal mencapai nilai Rp 2 miliar dari PT BPR Kertaraharja. Kendati demikian, kucuran modal tidak serta merta dibayarkan secara langsung dalam setahun, namun dilaksanakan secara bertahap.
“Karena satu orang nantinya bisa mendapatkan maksimal Rp2,5 juta untuk bantuan modalnya. Nah, sekarang tengah berjalan sosialisai dan pemberkasan di 15 desa, karena ini masih program baru,” kata dia.
Ruyana berharap, kehadiran program Kredit MCR Milenial tersebut bisa mengatasi masalah perekonomian masyarakat yang terjerat rentenir. Selain itu, program tersebut juga mengedukasi masyarakat mengenai bahaya meminjam kredit ke rentenir dengan bunga yang mencekik.
“Karena banyak masyarakat yang masih belum mengenai sistem perkreditan. Sejakan dengan program ini, kami juga akan terus melakukan pembinaan setiap bulannya. Seperti lembinaan kepada para nasabah BPR Kertaraharja,” akunya.