SURABAYA – Persebaya Surabaya hanya memiliki satu striker murni musim lalu. Pada putaran pertama, ada Amido Balde. Kemudian digantikan David da Silva di putaran kedua.
Kondisi itu tidak akan terulang musim ini. Tim yang dijuluki Green Force dipastikan memiliki tiga striker. Langkah awal sudah dilakukan. Persebaya resmi mendatangkan Patrich Wanggai kemarin (7/1). Pemain 31 tahun itu akan menjadi pesaing Da Silva di posisi ujung tombak.
Proses memilih Patrich sebagai rekrutan anyar tidak mudah. ”Saya harus mendata semua performa striker lokal. Dari semua pilihan yang ada, saya menjatuhkan pilihan kepada Patrich. Dia masih sangat layak,” kata pelatih Persebaya Aji Santoso.
Menurut Aji, Performa Patrich musim lalu memang cukup oke. Dia tampil dalam 27 laga bersama Kalteng Putra di Liga 1 dan mencetak 7 gol. Lagi pula, kehadiran Patrich membuat komposisi lini depan aman. Jika Da Silva absen, masih ada Patrich yang bisa jadi tumpuan. ”Da Silva kan juga nggak mungkin bisa tampil terus dalam 34 laga. Termasuk nanti saya bisa tampilkan Patrich di kompetisi lain. Semua sudah saya pikirkan,” jelasnya.
Aji menjelaskan, Selain Liga 1, Persebaya akan tampil di ASEAN Cup 2020 dan Piala Indonesia. Patrich punya statistik buruk soal mengontrol emosi di lapangan. Terbukti, musim lalu dia mendapatkan sembilan kartu kuning dan satu kartu merah. Catatan buruk bagi pemain yang berposisi sebagai striker. Belum lagi dia pernah mendapat skors dua laga dan denda Rp 10 juta. Sebab, dia terbukti menendang pemain Persib Bandung Ahmad Jufriyanto.
Walau demikian, Aji sama sekali tidak risau. ”Saya yang handle. Mungkin dia temperamental, tapi dalam sepak bola harus ada batas-batasnya. Saya akan komunikasi langsung dengan dia (Patrich),” tegasnya.
Patrich memang cukup segan dengan Aji. Terlebih, pelatih 49 tahun itu adalah sosok yang membuatnya yakin bergabung dengan Persebaya. ”Saya ditelepon langsung oleh coach Aji empat hari lalu. Beliau sangat serius, jadi ya langsung saya terima,” jelas mantan pemain Sriwijaya FC itu.
Meski baru tiba kemarin siang, Patrich ogah istirahat. Sorenya mantan penyerang timnas U-23 itu langsung ikut berlatih bersama skuad Green Force di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Padahal, Aji sudah melarang Patrich dan menyarankannya agar istirahat. ”Tapi nggak masalah. Saya juga ingin jaga kondisi,” aku Patrich.