SURABAYA – Kuota pemain asing Persebaya Surabaya tinggal satu yang lowong. Sebelumnya, klub berjuluk Green Force itu sudah memiliki David da Silva dan Aryn Williams. Kini, mereka kedatangan satu pemain asing baru, yakni Mahmoud Eid.
Bahkan, Mahmoud sudah diperkenalkan dalam latihan pertama Persebaya di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, sore ini. ”Perkenalkan, ini pemain baru di sini dan selamat datang di keluarga besar Persebaya,” ujar pelatih Persebaya Aji Santoso di sela latihan.
Meski sudah hadir dalam latihan pertama, Mahmoud belum bisa mengikuti latihan. Sebab, dia masih kelelahan karena baru mendarat di Surabaya kemarin. ”Dia tidak ikut berlatih dulu dan diberi kesempatan untuk istirahat. Tapi, dia memantau dari pinggir lapangan,” ucapnya.
Sebelum bergabung ke Persebaya, Mahmoud bermain di Liga Swedia bersama Kalmar FF selama 3,5 tahun, pada musim 2019 mencetak satu gol dalam 10 laga. Pemain berusia 26 tahun tersebut diharapkan mampu menjadi jenderal di lapangan tengah untuk membantu Persebaya sukses di Liga 1 2020.
Direkrutnya Mahmoud membuat Persebaya membuat Makan Konate yang belakangan merapat peluangnya menjadi tipis. Sebab, mereka berada pada posisi yang sama. Apalagi, kebiasaan klub di Indonesia, satu kuota itu untuk bek tengah. Namun, bisa saja Aji punya pandangan berbeda. Sebab, bek tengah Persebaya sudah dihuni pemain seperti Hansamu Yama dan Arif Satria.
Selain keduanya, masih ada Syaifuddin dan Rachmat Irianto yang piawai bermain sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan. Bahkan, Rian – sapaan Rachmat Irianto pernah dimainkan sebagai bek kiri ketika Ruben sanadi tidak fit.
Sementara itu, jelang musim 2020 persebaya surabaya belum memiliki home base. Manajemen sempat berharap green force julukan persebaya, bisa bermain di Stadion Gelora Bung Tomo atau Gelora 10 November. Tapi, pihak pemkot menolak memberikan izin. Kondisi itu membuat Bonek gerah. Mereka melakukan konsolidasi di Wisma Persebaya kemarin malam. Aksi dipimpin pentolan Bonek Andi Peci.
Menurutnya, tak adanya izin dari pemkot juga berawal dari perselisihan soal Wisma Persebaya. Saat ini, Wisma Persebaya tengah disengketakan Pemkot Surabaya dan PT Persebaya Indonesia. Sengketa itu bahkan sudah masuk meja hijau. ”Kami berharap ada musyawarah mufakat sesuai kultur Surabaya. Mes seharusnya tidak perlu disengketakan, hanya perlu dikembalikan ke fungsi awal. Fungsi awalnya untuk apa? Kan untuk kompetisi internal Persebaya,” jelasnya.