NGAMPRAH– Sebanyak Rp 10 miliar dianggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020 untuk program umrah gratis bagi warga berprestasi yang jumlahnya mencapai 50 orang.
Pos anggaran tersebut akan di pusatkan di Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Kesra Setda) Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Bagian (Kabag) Kesra pada Setda KBB, Asep Hidayatulloh menyebutkan, selain untuk umrah gratis, anggaran tersebut di antaranya diperuntukkan bagi kegiatan peringatan hari besar keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, hari santri dan juga isbat nikah.
“Untuk umrah gratis bagi 50 orang warga berprestasi ini sesuai dengan yang diusulkan oleh lembaganya kepada pak Bupati, setelah melalui proses verifikasi dari bagian Kesra,” ujar Asep di Ngamprah, Senin (9/12).
Contohnya, kata Asep, atlet arung jeram asal KBB yang meraih medali emas pada ajang internasional, atlet disabilitas yang meraih medali emas tingkat nasional dan guru ngaji berprestasi dengan dedikasi tinggi, yang sudah diumrahkan sebelumnya.
“Oleh karena itu, umrah gratis harus melalui usulan juga, semua bidang bisa diberangkatkan. Tapi diverifikasi dulu oleh tim dari Kemenag, MUI dan KBIH,” katanya.
Dari tahapan verifikasi tersebut, lanjut dia, nantinya akan dilihat apakah betul warga yang diusulkan memang laik mendapatkan hadiah umroh gratis atau tidak. “Walau semua bidang bisa, tapi tetap tidak sembarangan,” ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 50 orang warga KBB mendapatkan kado istimewa dari Pemerintah Daerah, yakni diberangkatkan umrah oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna.
Para warga tersebut dianggap laik untuk diberangkatkan ibadah umrah, karena telah menorehkan prestasi dalam berbagai bidang serta berkontribusi aktif terhadap pembangunan manusia. Sehingga keberadaannya bisa dirasakan lebih oleh masyarakat lainnya.
“Ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan Kabupaten Bandung Barat yang lebih religius, serta mendekatkan diri pada Sang Pencipta,” ujar Aa Umbara.
Orang nomor satu di KBB itu mengimbau kepada puluhan warga yang berangkat bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan ini, untuk beribadah dengan maksimal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Ini adalah moment khusus. Manfaatkan waktu yang diberikan untuk memaksimalkan ibadah kita. Jangan menyia-nyiakannya. Karena keberangkatan ini bukan karena kita yang mampu, tapi Allah yang memampukan kita. Dan ini adalah panggilan yang belum semua orang Islam bisa berangkat tanpa izin Allah,” ungkap Aa.