Direktur RSUD Soreang Iping Suripto mengatakan, pembangunan RSUD Soreang yang baru sebetulnya sudah direncanakan sejak lama. Setidaknya sejak tahun 2011. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan pembangunan RSUD Soreang baru dilakukan pada 23 Mei tahun 2019. Pasalnya, pembangunan RSUD tersebut, sebagai RS yang dapat menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Bandung.
”Perencanaan sudah sejak 2011. Bahkan saat Pak Wabup masih menjadi anggota DPRD. Alhamdulillah sekarang bisa terealisasi,” ujarnya.
Iping mengklaim jika RSUD Soreang yang sedang dibangun memiliki luas empat kali lipat dari RSUD Soreang sebelumnya dengan fasilitas yang cukup lengkap. Bangunan RSUD Soreang yang lama, hanya memiliki luas bangunan 7.400 meter persegi dan berdiri diatas lahan yang luasnya hampir sama dengan luas bangunan. ”Kalau sekarang itu luas lahannya 33.900 meter persegi. Perbedaannya empat kali lipatnya dari yang lama,”akunya.
Iping menjelaskan, RSUD Soreang baru tersebut akan tersedia 310 kamar rawat inap dan 30 ruangan lainnya yang diperuntukkan untuk layanan kesehatan. Mulai dari ruang IGD, ICU, dan lainnya, dengan empat blok bangunan. ”Dengan begitu, kami berharap tidak akan ada lagi pasien yang terlantar atau tidak mendapat layanan saat di IGD,”tuturnya.
Baca Juga:BNN Amankan Empat Pemandu Lagu di Lokasi Karaoke PadalarangBupati: Sebelum Dibayar, Cek Kembali Kualitas Fisik Jalan
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi mengatakan hadirnya RSUD Soreang yang baru ini akan meningkatkan grade RSU Kabupaten Bandung setingkat lebih baik dari sebelumnya. ”Kalau sekarang, kan, gradenya C. Nah, RSUD Soreang yang baru ini nanti akan menjadi RS grade B,”kata Fahmi.
Menurut Fahmi, DPRD Kabupaten Bandung, khususnya Komisi D akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan pembanguan RSUD Soreang itu. Evaluasi dan pengawasan dilakukan guna pengerjaan pembangunan bisa selesai sesuai target yang telah ditentukan sebelumnya. Pihak DPRD, sudah men-support pembangunan RSUD Soreang yang baru dengan menyetujui anggaran tahun 2020.
”Kami support itu. Anggarannya juga besar. Makanya kami akan awasi proses pembangunanya agar sesuai target,” tegasnya.
Fahmi menambahakan, apa yang dikhawatirkan oleh DPRD terkait kurangnya sarana dan prasarana di RSUD Soreang yang baru ternyata sudah diantisipasi terlebih dahulu oleh pihak kontraktor. Seperti ketersediaan drainase dan lainnya. Selain itu, dirinya mengajukan beberapa fasilitas tambahan yang diharuskan ada, diantaranya salah satunya rumah singgah.
