Sedangkan, seorang yang diamankan di Jawa Tengah hingga kini masih dikembangkan. Dedi menjelaskan, keempat orang tersebut adalah tersangka yang telah mengikuti latihan militer dan ada juga mengikuti perang.
“Keempat tersangka tersebut adalah tersangka yang telah mengikuti latihan militer dan ada juga mengikuti perang bersama ISIS di Suriah, selanjutnya dikembangkan oleh tim 88,” paparnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardy mengatakan terduga teroris ditangkap pada Rabu (13/11). Salah satu terduga teroris yang telah diamankan di Kota Serang berinisial QK. Dia bekerja di salah satu perusahaan BUMN di Banten.
Dijelaskan, Edy, empat terduga teroris yang ditangkap berinisial DA (pria) berusia 28 tahun, QK (pria) usia 54 tahun, AP (pria) usia 45 tahun, MA (pria) usia 45 tahun. “Tidak menutup kemungkinan ada orang lain (teroris) di sana (perusahaan milik negara). Salah satu (yang diamankan) karyawan di BUMN,” katanya.
Sementara itu setelah Densus 88 melakukan penangkapan pasangan suami istri (pasutri) terduga teroris berinisial DS dan DK, kepolisian akhirnya melepaskan DK istri DS.
DK diantarkan petugas kepolisian ke kontrakannya sekitar pukul 21.00 Wib. Warga, terutama yang berada di sekitar kontrakannya pun langsung mengerubuni DK untuk menemani dan menenangkan DK.
“Sudah pulang, tapi hanya sendiri. Suaminya belum,” kata dia.
Menurutnya, pemulangan DK kemungkinan karena tidak ada bukti keterlibatannya dalam jaringan teroris seperti yang disangkakan kepolisian. Sedangkan suaminya DS masih belum ada informasi lebih lanjut apakah juga tak terbukti bersalah dan segera dipulangkan atau tidak.
“Tapi informasinya DS juga masih ngambang statusnya, belum dipastikan terlibat jaringan teroris,” kata dia.
Jika DS nantinya juga dipulangkan, warga berharap pihak kepolisian bertanggungjawab atas tindakannya yang telah menangkap orang yang tidak bersalah. Apalagi hal itu membuat wilayah mereka dianggap sebagai lokasi berdiamnya pelaku teroris.
“Kami warga tidak mau wilayah kami dicap sebagai sarang teroris. Kalaupun hanya DS yang dipulangkan, harus ada pengembalian nama baik, kasihan dia sudah disangka sebagai teroris, pasti berpengaruh juga pada pandangan orang ke DS ini,” tutur Adung.