BANDUNG – Suka berlari? Jangan lewatkan Jabar International Marathon (JIM) 2019 di Kabupaten Pangandaran yang berlangsung 1 Desember mendatang.
Di agenda keduanya ini, terdapat empat kategori yang bisa diikuti yakni Full Marathon 42K, Half Marathon 21K, 10K, dan 5K. Selain itu, terdapat perbedaan dari tahun lalu yakni adanya kategori Kid Sprint (1 km).
Pada event internasional yang dihelat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Barat (Jabar) ini, para pelari pun tak hanya menguras keringat, tetapi bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.
Pasalnya, JIM 2019 mengusung tema eco-sport tourism yang bertujuan untuk menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kunjungan wisata di Jabar.
Dispora Jabar bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Jabar nantinya mengajak para peserta dan masyarakat setempat untuk membersihkan pantai pada Sabtu (30/11/19) –satu hari sebelum JIM digelar.
“Kami kampanye lingkungan hidup bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamina Kamojang, khususnya terkait pantai. Selama ini, masalah yang dihadapi adalah banyaknya sampah plastik,” kata Kepala Dispora Jabar Engkus Sutisna.
“Lalu selama acara, kami juga tidak pakai gelas plastik tapi dari bahan kertas. Sampah pun tidak pakai trash bag (plastik), tapi keranjang anyaman tradisional Pangandaran,” tambahnya.
Selain konsep eco friendly tersebut, terdapat empat konsep lain yaitu reborn, happiness, carnival, dan local engagement. Engkus berujar, konsep reborn muncul karena pihaknya menunjuk IdeaRun sebagai race management agar JIM 2019 ini lebih profesional.
“Konsep happiness, kami ingin semua yang terlibat ini happy dari awal sampai selesai. Kami ajak berlari dengan bahagia, lari sambil menikmati keindahan alam dan kuliner Pangandaran. Karena Pangandaran ini unik, ada pantai, gunung, hutan, dan itu bakal dirasakan oleh peserta 41K dan 21K,” ujar Engkus.
“Kemudian konsep carnival, kami libatkan partisipasi masyarakat setempat terutama yang menjadi rute lari. Mereka akan beri dukungan (kepada pelari) pakai yel, kentongan. Ada juga delapan SD yang dilewati, kami ajak berpartisipasi dengan mengikuti Kid Sprint, pesertanya 100 anak dari delapan SD tersebut,” ujarnya.
Terkait konsep local engagement, Engkus menuturkan bahwa JIM 2019 melibatkan volunteer lokal selama maraton berlangsung. Hal itu bertujuan agar ada transfer knowledge dari penyelenggara kepada warga setempat.