BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung mengungkapkan sejauh ini jumlah guru honorer lebih banyak dari guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tercatat guru PNS Paud, SD dan SMP di Kota Bandung mencapai 7.287 sedangkan pegawai non PNS mencapai 12.431 dengan Paud 4.276, SD berjumlah 5.145 dan SMP 3.010 orang.
Jika melihat hal tersebut, maka peningkatan kualitas tenaga pengajar baik yang berstatus PNS maupun Non PNS harus terus ditingkatkan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Pengembanban Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P3TK) Disdik Kota Bandung, Edi Suparjoto di ruang kerjanya, Kamis (14/11).
Menututnya, saat ini Disdik Kota Bandung tengah membuat kajian terkait pemetaan mutu dan kompetensi terhadap tenaga kependidikan.
”Saat ini kami sedang mengkaji kembali terkait dengan pemetaan mutu dalam upaya peningkatan kualitas tenaga kependidikan,” ujarnya.
Selain itu, upaya mendorong guru untuk terus meningkatkan kompetensi terus dilakukan oleh pihaknya. Edi mengatakan dalam era digital saat ini, meski guru tidak menjadi satu-satunya tempat untuk belajar, tetapi guru masih menjadi elemen terpenting dalam mengawal pembelajaran di sekolah.
”Guru satu-satunya yang memenej bahan belajar untuk ditransfer kepada peserta didik, karena penting guru untuk mengawal karakter siswa,” terangnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas guru, lanjutnya, guru PNS diarahkan untuk mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Sedangkan bagi guru non PNS, upaya mendorong peningkatan kualitas guru honorernya dengan mengarahkan untuk mengikuti tes tertifikask Pendidjkan Profesi Guru atau PPG.
”Kami terus berupaya dan mendorong para guru honorer ini untuk terus meningkatkan kualitas mereka dengan mengikuti sertifikasi seperti PPG,” ucapnya.
Dia menyebutkan, dari 12.431 tenaga guru honorer, yang sudah bersertifikat masih sangat sedikit. Tahun ini para guru yang difasilitasi untuk mengikuti PPG tercatat berjumlah 600 orang.
”Memang angka itu masih sangat jauh dari angka semestinya. Kami berupaya memfasilitasi dan mendorong para guru honorer ini untuk mengikuti sertifikasi agar mampu meningkatkan kompetensi mereka,” bebernya.
Mengingat pentingnya guru dalam peningkatan kualitas siswa, maka penguatan terhadap kompetensi guru sangat diperlukan.
”Pentingnya guru mengawal tiga hal yaitu karakter, kompetensi dan teknologi bagi para siswanya,” tambah Edi.