Kendati tak menyebutkan jumlah nilai investasi selama tahun ini, namun Ade memastikan, investasi setiap tahun di KBB terus mengalami peningkatan. “Iklim investasi tahun ini dalam posisi normal. Ada tiga sektor yang mengalami peningkatan nilai investasi seperti di bidang properti, pariwisata hingga industri. Ditambah tahun depan hadirnya Walini Raya,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Bandung Barat, PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meneken bersama Nota Kesepahaman kerja sama untuk melakukan percepatan pembangunan Kawasan Walini Raya di Kecamatan Cikalongwetan.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, Dirut PT. Perkebunan Nusantara VIII Wahyu, Dirut PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana dan Dirut PT. Kereta Cepat Indonesia China Chandra Dwiputra bertempat di Ruang Bupati Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Rabu (16/10/2019).
Melalui kesepakatan MoU tersebut, kurang lebih 44 kilometer jalan di KBB akan mulus. Infrastruktur jalan itu ada di tiga ruas, yaitu Jalan SPN Cisarua-Tugu Nanas sepanjang lebih kurang 21.900 meter, Jalan Cipada (Loseng)-Wadon sepanjang 10.700 meter, ruas Jalan Nanggeleng-Sirnaraja-Mandalamukti sepanjang 13.200 meter. Semua jalan eksisting itu akan diperlebar dari 3-5 meter menjadi 10 meter
Bukan hanya insfrastruktur jalan, ketiga BUMN juga sepakat membangun dan menyediakan lahan seluas ± 30 hektar dan membangun sarana olah raga (stadion) berikut penunjang lainnya diatasnya, juga menyediakan lahan seluas ± 5 hektar digunakan untuk pembangunan Masjid Besar Kecamatan beserta Pondok Pesantren di Kecamatan Cikalongwetan. (drx)