BANDUNG – Sebagai sekolah percontohan SMAN 1 Bandung menggelar acara Dekralasi Sekolah Integritas, Program Sekolah Ramah Anak (SRA) dan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (SeBaTIK).
Acara Dekralasi tersebut dihadiri oleh Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, serta perwakilan Kepala Sekolah SMAN di Bandung.
Kepala SMAN 1 Bandung, Dadang Yani Zakaria mengatakan, ketiga deklarasi tersebut penting dilaksanakan guna membangun kualitas satuan pendidikan yang lebih baik.
”Setiap sekolah dan kedinasan pasti memiliki berbagai kegiatan yang ujung-ujungnya bertujuan untuk anak. Maka, pelaksanaannya juga harus menjunjung integritas,” kata Dadang di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Bandung, Jalan Ir. H. Juanda No. 93, Kota Bandung, Selasa (5/11).
Pada pendeklarasian SeBaTIK, Dadang menjelaskan, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat, sekolah harus mampu beradaptasi dan mengadopsi kemajuan tersebut guna menunjang pembelajaran di sekolah. Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya Tablet Cinta (creativity, integrity, and digital access).
”Sekolah juga berkewajiban melakukan sistem kredit semester (SKS). Dengan semangat inovasi dan kreativitas, kami juga akan membuat SKS berbasis teknologi digital,” jelasnya.
Dalam deklarasi SRA, Dadang mengaku program tersebut telah digalakkan sejak jauh-jauh hari. Pendeklarasian ini hanya sebagai simbolis.
”Sosialisasi sudah dilakukan karena program ini wajib digalakkan di Jabar,” imbuhnya.
Selain ketiga deklarasi tersebut, SMAN 1 Bandung juga menyelenggarakan bazar bertajuk Bazar Literasi November Satu (Balinosa). Bazar tersebut diisi berbagai inovasi kewirausahaan dan penampilan kesenian yang ditunjukkan para siswa.
”Khusus untuk literasi, kita juga menyelenggarakan lomba seperti menulis puisi dan cerpen. Nantinya, karya tersebut akan kita cetak dan bukukan,” tandasnya.
Sementara itu, Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang ramah anak dan berbasis teknologi.
”Sekolah memang harus ramah anak, juga dengan berbasis teknologi. Anak-anak harus menjadi seorang inovator,” kata Uu.
Menurutnya, Sekolah Menengah Atas harus juga memberikan pendidikan karakter kepada peserta didik. Salah satu tujuannya adalah menciptakan suasana yang kondusif.