SOREANG – Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 sejumlah tokoh agama dari Kabupaten Bandung sepakat untuk menjaga kondusivitas wilayah, terutama Kabupaten Bandung dan wilayah Indonesia dari Sabang sampai Marauke.
Ketua MUI Kabupaten Bandung KH Hasuna Hudaya, M. Pd mengatakan, bahwa pihaknya atas nama Ulama Kabupaten Bandung menolak aksi unjuk rasa yang Anarkis, menolak aksi aksi Radikalisme dan Terorisme. “Mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang kondusif,” ungkap Hasuna saat di wawancara, Selasa (15/10).
Ketua PCNU Kabupaten Bandung KH Asep Jamaludin, dirinya juga mengatakan, menolak unjuk rasa Anarkis, aksi-aksi Terorisme dan Radikalisme pada acara pelantikan Presiden dan wakilnya.
“Selaku Ketua PCNU Kab Bandung, mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang kondusif, mudah mudahan dengan pelantikan Presiden yang kondusif ini, kedepan Indonesia makin maju, makin aman dan makin tentram. Sehingga, seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat kelak,” kata Asep.
Begitu juga Pimpinan Ketua Umum Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bandung H. Usep Sudrajat, mengatakan. “Menenolak aksi unjuk rasa anarkis, terorisme dan Radikalisme, mendukung pelantikan Presiden yang kondusif,” tutur Usep.
Tak ketinggian Ketua Umum FKUB Kabupaten Bandung H. Eri Ridwan Latif, mengajak kepada saudara saudara seluruh warga Kabupaten Bandung, menguatkan tali silaturahim, menolak demonstrrasi yang Anarkis, menolak Radikalisme dan faham terorisme. Kita bangun Kabupaten Bandung yang gemah ripah loh jenawi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk Mensukseskan Pelantikan Presiden yang sebentar lagi akan di laksanakan, senantiasa kondusif. Kita sebagai rakyat mendoakannya, semoga bangsa ini mendapatkan berkah dari Alloh SWT,” pungkasnya. (yul)